Sentimen
Undefined (0%)
24 Nov 2024 : 13.17

Cuaca Buruk, Seorang Personel TNI Tersambar Petir di Waduk Cengklik Boyolali

24 Nov 2024 : 13.17 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Cuaca Buruk, Seorang Personel TNI Tersambar Petir di Waduk Cengklik Boyolali

Espos.id, BOYOLALI – Seorang pria personel TNI yang sedang berjaga di Waduk Cengklik, Boyolali tersambar petir pada Minggu (24/11/2024) sore. Kejadian terjadi saat cuaca buruk hujan dan petir.

Ketua Kelompok Petani Karamba Jaring Apung (KJA) Sumber Rejeki Sobokerto Waduk Cengklik, Wagino, membenarkan adanya kabar tersebut. Kejadian berada di wilayah Dukuh Turibang, Desa Sobokerto. “Itu ada aparat TNI AU Adi Soemarmo kan berjaga di waduk, pas hujan mau menepi ke pos jaga yang ada di tengah waduk. Mau bersandar, malah kesambar petir,” kata dia saat dihubungi espos.id. Ia menjelaskan kejadian pada Minggu sore sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu cuaca belum hujan deras tapi sudah mulai turun hujan disertai petir yang menyambar-nyambar.

Wagino mengatakan kejadian saat itu korban yang ia ketahui bernama Khoirul Arba’i tersebut hendak menepi bersama dua orang rekannya. Kedua rekan korban sudah naik ke pos jaga untuk menambatkan speed boat lalu terkena petir. “Mereka pakai speed boat berjaga di waduk, mereka bukan memancing, tapi patroli di waduk. Saat mau menepi ke pos jaga, malah kena. Pos jaganya di tengah waduk,” kata dia.

Ia mengatakan setelah kejadian speed boat dan alat komunikasi mati, sehingga kedua temannya berenang ke tepi untuk meminta tolong warga. Wagino mengatakan sebenarnya saat cuaca buruk, petani KJA sudah diimbau untuk tidak menyalakan mesin karena mesin menjadi penghantar petir. “Sejak 2011-an sampai sekarang, mungkin sudah ada sekitar empat-lima orang yang tersambar petir,” kata dia.

Kabar tersambarnya personel TNI AU yang tersambar petir dibenarkan oleh Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma. Ia mengatakan korban adalah seorang personel TNI AU atas nama Sertu Khoirul Arba'i, 40. Rima menjelaskan kronologi berawal dari korban bersama lima orang menaiki perahu. Terdiri dari empat orang dewasa dan dua anak yang keduanya anak korban. Saat cuaca hujan, mesin perahu yang ditumpangi macet sehingga rombongan memutuskan berteduh di gubuk karamba.

“Ketika korban hendak mengikat perahu yang macet, tiba-tiba korban tersambar petir dan diduga meninggal dunia di tempat,” kata dia. Setelah kejadian tersebut, ada penumpang berenang ke tepi mencari bantuan warga. Kemudian, korban dievakuasi dan dibawa ke RS TNI AU dr. Siswanto. 

Sentimen: neutral (0%)