Sentimen
Undefined (0%)
25 Nov 2024 : 02.10

Pentas Sendratari Alas Purwo di ISI Solo: Kisah Harmonisnya Alam dan Manusia

25 Nov 2024 : 02.10 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pentas Sendratari Alas Purwo di ISI Solo: Kisah Harmonisnya Alam dan Manusia

Esposin, SOLO—Ratusan penonton dibuat terpesona dengan penampilan Sendratari Sikep Sang Timur Tlatah Alas Purwo persembahan Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Banyuwangi di Gedung Teater Besar ISI Solo, Minggu (24/11/2024) malam. 

Pertunjukan sendratari diiringi musik kreasi yang mengolaborasikan musik tradisional Banyuwangi dan Jawa. Kolaborasi itu menghasilkan nuansa musik yang energik dan mistis. Komposer musik juga melakukan eksperimen berani dengan menyelipkan alunan ayat dari Surat Ar-Rahman dan kumandang azan yang merdu.

Beberapa saat kemudian, pentas dilanjutkan dengan munculnya sosok kakek berjubah putih dengan rambut putih panjang berjalan menuju panggung. Ia membawa semacam sesajen sambil berkeliling panggung. Sesajen di tangan kanan dan kirinya itu mengeluarkan asap yang berasal dari kemenyan yang dibakar.

Beriring dengan itu, sejumlah penari perempuan beraksi dengan iringan musik kontemporer yang berpadu dengan sentuhan gamelan. Wajah para penari ditutup anyaman bambu berbentuk pincuk. Dengan memegang sapu lidi mereka menari. Adegan itu dengan gamblang menggambarkan bagaimana seorang spiritualis sedang menjalani ritual. 

Kemudian di tengah pentas muncul penari yang memainkan peran hewan berupa macan. Ia mengenakan kostum serba hitam dihias motif batik. Sembari mengenakan topeng hitam berbentuk macan, ia melompat sampai berlari dengan lincah.  

Di akhir pentas, para penari berkumpul di panggung mengelilingi salah satu perempuan yang mengenakan jarik dan baju serba putih. Ia mengeluarkan suara vokal yang terdengar seperti teriakan.

Tidak lama kemudian, dengan iringan musik yang harmonis, para penari mengangkat tangan kanan mereka tinggi-tinggi sambil memejamkan mata.

Serangkaian pentas malam itu, yang memadukan seni tari, seni drama, dan seni musik, menggambarkan harmoni yang ada di Alas Purwo, sebuah hutan yang ada di ujung pulau Jawa atau sekarang lebih dikenal dengan Taman Nasional Alas Purwo terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Tari tersebut berusaha menggambarkan Alas Purwo bukan hanya sebagai tempat yang menyimpan banyak misteri dan menyeramkan, namun sebagai hutan yang menyimpan sejuta pesona. Segala makhluk seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan entitas lain hidup bersama dan harmoni. 

Pimpinan Padepokan Alang-Alang Kumitir sekaligus Sutradara, Punjul Ismuwardoyo, mengatakan pentas tersebut membawa pesan untuk menjaga dan melestarikan alam. Termasuk, dengan cara merawat keseimbangan ekosistem yang ada di Alas Purwo.

“Kami mengangkat harmonisasi terjadi antara masyarakat dan alam lain yang ada di sana,” kata dia melalui sekapur sirih yang disampaikan sebelum pentas, Minggu.

Dia mengatakan tari itu menggambarkan bagaimana harmonisasi antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitar sehingga menciptakan satu kehidupan yang saling memberi di hutan tertua di Pulau Jawa itu.

Keharmonisan Alas Purwo menurutnya sudah berusaha dijaga oleh masyarakat sejak dulu. Orang-orang pada masa lalu, terkadang percaya bahwa ketika kita berniat baik dan tidak merusak keseimbangan hutan di ujung timur pulau Jawa itu, maka "penghuni" Alas Purwo tidak akan mengganggu. 

“Ketika kita memasuki Alas Purwo dengan niat yang tidak baik apalagi merusak, maka penghuni Alas Purwo akan mengganggu kita.Tetapi apabila kita masuk dengan niat yang baik maka seluruh penghuni Alas Purwo tidak akan mengganggu bahkan cenderung bersahabat dan melindungi,” kata dia. 

Lebih lanjut, Punjul mengatakan bersama para cantrik atau anak didiknya ingin menampilkan yang terbaik. Pentas tersebut melibatkan setidaknya 101 cantrik yang yang terdiri atas 75 penari, 11 panjak atau pemain gamelan, dan 15 lainnya bergabung sebagai tim artistik.

Selain Punjul Ismuwardoyo sebagai sutradara, pentas tersebut juga melibatkan koreografer Reni Wiritanaya, asisten koreografer Yan Tina Tiar, hingga artistik Wisang Jati Ismuwardoyo dan Feri.

Sendratari Sikep Sang Timur Tlatah Alas Purwo dipentaskan di tiga kota yang berbeda yakni Pasuruan pada Sabtu (23/11/2024), Kota Solo pada Minggu (24/11/2024), dan Yogyakarta pada Senin (25/11/2024).

Pentas tiga kota ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Bakti Budaya Djarum Foundation serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. 

Sentimen: neutral (0%)