Sentimen
Undefined (0%)
25 Nov 2024 : 10.32

Cegah Penyakit Mematikan, Kenali Faktor Risiko Kanker Paru

25 Nov 2024 : 10.32 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bugar

Cegah Penyakit Mematikan, Kenali Faktor Risiko Kanker Paru

Esposin, SOLO - Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker dengan angka kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. 

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik perokok aktif maupun pasif. Meski penyebab pastinya belum diketahui, berbagai faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker paru sudah teridentifikasi. 

 Ahli paru dari RS JIH Solo, dr. Novita Eva Sawitri, Sp.P (K) Onk., M.Kes, FAPSR, mengungkapkan faktor risiko kanker paru terbagi menjadi dua kelompok besar: faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah.

Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah

Faktor ini meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat genetik. Ketiganya tidak dapat dihindari, namun pemahaman tentang risiko ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan.

1.Usia

Risiko kanker paru meningkat seiring bertambahnya usia. Secara internasional, usia risiko tinggi adalah di atas 50 tahun. Namun, di Indonesia, risiko kanker paru mulai meningkat sejak usia 40 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor lokal, termasuk paparan lingkungan dan kebiasaan hidup.

2.Jenis Kelamin

Laki-laki cenderung lebih rentan terhadap kanker paru dibandingkan perempuan, terutama karena kebiasaan hidup, seperti merokok yang lebih banyak ditemukan pada pria. Meski demikian, perempuan juga tidak lepas dari risiko, terutama jika terpapar faktor lingkungan atau genetik.

3.Faktor Genetik

Individu dengan riwayat keluarga penderita kanker paru memiliki risiko hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga serupa. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan rutin bagi mereka yang memiliki garis keturunan dengan riwayat kanker.

Faktor Risiko yang Dapat Diubah

Dokter spesialis paru di RS JIH Solo, dr. Novita Eva Sawitri, Sp.P (K) Onk., M.Kes, FAPSR.(Istimewa)
Dokter spesialis paru di RS JIH Solo, dr. Novita Eva Sawitri, Sp.P (K) Onk., M.Kes, FAPSR.(Istimewa)

 

Faktor ini berkaitan dengan gaya hidup dan lingkungan. Dengan perubahan pola hidup dan upaya mitigasi lingkungan, risiko kanker paru dapat diminimalkan.

1. Kebiasaan Merokok

Merokok adalah faktor risiko terbesar untuk kanker paru. Konsumsi rokok yang tinggi, seperti kebiasaan menghabiskan 1-3 bungkus per hari yang umum di Indonesia, sangat berkontribusi terhadap peningkatan risiko ini. Bahkan perokok pasif, seperti anggota keluarga yang tinggal dengan perokok aktif, juga berisiko tinggi.

2. Paparan Lingkungan dan Pekerjaan

Paparan polusi udara, seperti asap kendaraan di daerah perkotaan atau polusi dari aktivitas industri, meningkatkan risiko kanker paru. Selain itu, pekerja yang terpapar debu atau bahan kimia tertentu juga memiliki risiko tinggi. Contohnya adalah pekerja bengkel, kuli bangunan, buruh di galangan kapal, atau teknisi radiologi di rumah sakit.

3. Paparan Asap di Lingkungan Rumah Tangga

Asap dari pembakaran arang atau kayu, seperti yang ditemukan dalam usaha sate atau masakan tradisional, juga dapat memicu kanker paru. Selain itu, paparan jangka panjang terhadap asap rokok di rumah tangga, terutama pada anak-anak dan istri dari perokok aktif, meningkatkan risiko secara signifikan.

4. Riwayat Penyakit Paru Kronis

Penyintas penyakit paru seperti Tuberkulosis (TB) juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru, bahkan setelah dinyatakan sembuh. Kerusakan jaringan paru akibat penyakit kronis ini dapat menjadi faktor pemicu.

Mengapa Deteksi Dini Penting?

Kanker paru sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, memahami faktor risiko ini menjadi langkah pertama dalam pencegahan. Bagi mereka yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi, skrining rutin, seperti CT scan atau rontgen dada, sangat dianjurkan untuk mendeteksi kanker paru sejak dini.

Mengenali faktor risiko kanker paru, baik yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah, adalah langkah penting untuk mencegah penyakit mematikan ini. Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, menghindari paparan polusi, dan menjaga kesehatan paru-paru, dapat secara signifikan mengurangi risiko.

Selain itu, bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya, pemeriksaan rutin sangat disarankan. Dengan upaya pencegahan dan deteksi dini, risiko komplikasi akibat kanker paru dapat diminimalkan.

Sentimen: neutral (0%)