Sentimen
Undefined (0%)
26 Nov 2024 : 10.52

Jelang Pemungutan Suara, Bawaslu Sragen Petakan 21 Jenis TPS Rawan

26 Nov 2024 : 10.52 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Jelang Pemungutan Suara, Bawaslu Sragen Petakan 21 Jenis TPS Rawan

Esposin, SRAGEN—Sebanyak 1.462 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Sragen sudah siap menyelenggarakan pemungutan suara pada Rabu (27/11/2024). Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan logistik serta sarana dan prasarana lainnya sudah siap termasuk antisipasi antrean pemilih.

Dari seribuan TPS tersebut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen memetakan ada 21 jenis TPS yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pengawasan lantaran dinilai rawan.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Forum Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen dan para pejabat lainnya memastikan kesiapan proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS-TPS yang diambil sampel secara acak. Mereka juga sempat melihat simulasi pemungutan suara di TPS 2 Mageru, Sragen Tengah, Sragen, Selasa (26/11/2024). Dalam simulasi tersebut, satu orang pemilih hanya membutuhkan waktu selama dua menit untuk menggunakan hak suaranya, mulai dari pendaftaran sampai mencelupkan jari tangan ke tinta.

Ketua KPPS di TPS 2 Mageru, Hariyanto, menjelaskan tentang surat suara yang tidak cacat kepada pemilih sebelum digunakan di bilik suara. Bagi pemilih yang sakit atau penyandang disabilitas mendapatkan bilik khusus dan bisa duduk saat menggunakan hak pilihnya. Ada empat bilik suara, satu di antaranya merupakan bilik khusus.

“Di TPS 1 Mageru ini ada 553 pemilih. Hanya satu orang yang sakit dan mendapat fasilitas bilik khusus. Kami siap menggelar pemungutan suara dan penghitungan suara besok mulai pukul 07.00 WIB. Kami akan mengenakan pakai lurik atau sorjan biar seragam. Semoga semua pemilih bisa hadir semua ke TPS,” jelas dia.

Di TPS 007 Kroyo, Karangmalang, juga siap menggelar pemungutan suara dan penghitungan suara. Ketua KPPS 007 Kroyo, Andri Kurniawanto, menyebut pemilih yang ramai dan kemungkinan antrean banyak biasanya terjadi pada pukul 09.00 WIB-10.00 WIB. Andri sudah mengantisipasi dengan menyiapkan tempat antrean yang luas dan tempat duduk sehingga pemilih tidak berdiri.

“Nanti di dalam ruangan ada 20 orang yang masuk. Nanti dipanggil satu per satu masuk menggunakan hak pilihnya. Di TPS kami ada 543 pemilih dan tidak ada yang disabilitas. Kami siap dan besok mengenakan pakaian batik rapi,” ujar Andri yang tinggal di Kampung Ngablak, Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Di TPS 005 Dukuh Bendungan, Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Sragen, juga menyatakan kesiapannya 100% Bahkan Ketua KPPS 005 Pilangsari, Sukiyo, 54, sudah menyiapkan MMT yang dapat digunakan untuk background bagi pemilih yang mengabadikan momentum saat pencoblosan. Semua TPS memberi fasilitas tempat foto tersebut.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memastikan TPS dilakukan secara acak di tiga lokasi TPS tersebut. Dia menyatakan secara umum petugas sudah siap menjalankan tugas mereka pada Rabu besok. Dia melihat soal nyaman atau tidak nyaman itu tergantung lokasinya, tetapi setidaknya ada di dalam ruangan semua sehingga ketika hujan pun masih aman.

“Sepertinya TPS rawan baik rawan bencana maupun konflik tidak terlihat tetapi harus diantisipasi. Seperti potensi bencana angin kencang dan longsor perlu diwaspadai. Tadi saya sendiri melihat simulasinya dan saya kira prosesnya lebih cepat,” ujar dia.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen, Dwi Budhi Prasetya, menyampaikan pemetaan TPS rawan dilakukan di internal Bawaslu untuk membekali Pengawas TPS (PTPS) dalam bertugas supaya lebih jeli. Dia menyebut ada 21 jenis TPS rawan berdasarkan indicator-indikator tertentu yang ditemukan berdasarkan pengalaman saat Pemilu 2024 dan berdasarkan aduan atau pelaporan yang masuk ke Bawaslu selama tahapan Pilkada Sragen 2024.

“Kami memetakan itu untuk melakukan upaya antisipasi. Misalnya berkaitan dengan masih banyaknya pemilih yang belum perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik maka Bawaslu berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Kemudian terkait dengan adanya potensi bencana, Bawaslu berkoordinasi dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah]. Kemudian antisipasi pemungutan suara ulang juga dilakukan,” jelas dia.

Berikut 21 jenis TPS rawan berdasarkan indikator pengalaman di Pemilu 2024 dan pelaporan :

1. TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang masuk dalam DPT ada 520 TPS. 

2. TPS yang terdapat pemilih di DPT, tetapi tidak memenuhi syarat atau TMS disebabkan karena meninggal dunia dan alih status menjadi TNI/Polri ada 390 TPS.

3. TPS yang terdapat pemilih pindahan (DPTb) ada 385 TPS.

4. TPS yang terdapat KPPS yang merupakan pemilih di luar domilisi TPS tempatnya bertugas ada 186 TPS.

5. TPS yang terdapat potensi pemilih memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar dalam DPT (DPK) ada 35 TPS.

6. TPS di dekat wilayah kerja (pabrik) ada 14 TPS.

7. TPS di lokasi rawan bencana banjir, tanah longsor, gempa, ada 12 TPS (Sidoharjo, Sragen, Sukodono, dan Tanon).

8. TPS yang ada riwayat kekurangan atau kelebihan dan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat Pemilu 2024 ada 11 TPS.

9. TPS yang memiliki riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS saat pemilu ada 10 TPS. (Masaran, Sidoharjo, Sukodono, Kalijambe, dan Sragen)

10. TPS yang terdapat kendala jaringan Internet atau area blankspot dan 8 TPS (Mondokan, Sukodono, Kalijambe, Masaran, dan Sambirejo).

11. TPS memiliki riwayat terjadi intimidasi terhadap penyelenggara pemilihan ada tujuh TPS, yakni TPS di wilayah Kecamatan Karangmalang, Sukodono , Ngrampal, Sragen, dan Gemolong.

12. TPS dekat lembaga pendidikan yang siswa berpotensi hak pilih ada lima TPS.

13. TPS dekat rumah pasangan calon atau posko tim kmapanye ada lima TPS di Gemolong, Masaran, Karangmalang, dan Tanon.

14. TPS yang terdapat riwayat praktik pemberian uang atau material lainnya yang tidak sesuai ketentuan pada masa kampanye sekitar hanya 4 TPS.

16.   TPS yang terdapat PSU ada dua TPS di Kecamatan Sidoharjo dan Jenar.

17.   TPS memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS ada satu TPS di Karangmalang.

18.   TPS yang memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara H-satu TPS di Tanon. 

19.   TPS lokasi khusus satu TPS di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Sragen.

20.   TPS yang terdapat petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon ini satu TPS di Sragen.

21.   TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, kepala desa, dan perangkat desa yang melakukan kegiatan menguntungkan dan merugikan calon, terkait dengan palaporan, di Tanon dan Masaran.

Sumber: Bawaslu Sragen.

Sentimen: neutral (0%)