Sentimen
Undefined (0%)
26 Nov 2024 : 11.28

Karangan Bunga dan Sindiran Polisi Hiasi SMKN 4 Semarang Setelah Penembakan

26 Nov 2024 : 11.28 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Karangan Bunga dan Sindiran Polisi Hiasi SMKN 4 Semarang Setelah Penembakan

Esposin, SEMARANG - Di tengah hujan yang mengguyur Kota Semarang pada Selasa (26/11/2024) sore, aksi kemanusiaan tak terhenti. Puluhan orang berkumpul di depan SMKN 4 Semarang, untuk memberikan penghormatan terakhir dan mencari keadilan bagi GRO, seorang siswa yang menjadi korban penembakan oleh polisi.

Aksi tersebut tampak sederhana, namun penuh makna. Karangan bunga, buket bunga, dan foto bingkai almarhum menghiasi pintu masuk sekolah. Meskipun hujan mengguyur, semangat untuk mencari keadilan tetap berkobar. Tak hanya itu, pesan sindiran untuk institusi kepolisian juga tampak terpampang jelas di depan sekolah. Sebagian tulisan memang luntur terkena hujan, namun ada satu pesan yang masih dapat dibaca dengan jelas: “Polisi Melindungi, Mengayomi, Bukan Menembaki!!!.”

Pesan ini tidak hanya menarik perhatian orang dewasa, tetapi juga para siswa yang melintas saat pulang sekolah. Beberapa dari mereka berhenti sejenak, merenung, dan ada yang bahkan memanjatkan doa untuk GRO. Meski tidak semua dari mereka adalah teman sekelas atau sahabat almarhum, rasa duka yang mendalam tetap terasa di antara mereka.

Seorang petugas Satpam SMKN 4 Semarang, Tri S. Puji, mengatakan karangan bunga, buket bunga, dan foto bingkai tersebut diletakkan oleh sejumlah orang sekitar pukul 15.15 WIB. "Mereka datang, meletakkan bunga dan foto, lalu doa bersama. Meski hujan deras, mereka tetap melaksanakan doa bersama sebelum akhirnya pulang," ujarnya.

Aksi Solidaritas di Mapolda Jateng

Tindakan solidaritas ini tidak hanya terbatas di depan SMKN 4 Semarang. Sebelumnya, puluhan orang tersebut juga menggelar aksi serupa di depan Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Mapolda Jateng). Namun, ketika tim Espos melintas, tampak karangan bunga dan buket bunga sudah tak lagi terlihat di sana.

Aksi ini menggambarkan rasa kemanusiaan dan dukungan terhadap keluarga GRO, serta keinginan untuk menuntut keadilan atas insiden yang menewaskan seorang siswa yang masih muda. Meskipun aksi ini lebih banyak melibatkan orang dewasa, solidaritas dari para pelajar yang melihat kejadian ini juga menunjukkan bahwa tragedi seperti ini menyentuh banyak kalangan, tidak terkecuali generasi muda.

Bagi sebagian besar siswa SMKN 4 Semarang, aksi ini bukan hanya sebuah penghormatan, tetapi juga seruan untuk perubahan. Melalui sindiran yang tertulis, mereka berharap agar kasus ini bisa menjadi momentum bagi penegakan hukum yang lebih adil dan berkeadilan, serta untuk menjaga keselamatan dan rasa aman bagi semua warga, tak terkecuali para pelajar yang masih mencari jati diri dalam dunia yang penuh tantangan ini. 

Sentimen: neutral (0%)