Sentimen
Penuh Haru di Hari Guru, Siswa SMPN 1 Solo Beri Kejutan Bunga hingga Pentas Seni
Espos.id Jenis Media: News
Esposin, SOLO -- Suasana haru menyelimuti peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ketika ratusan siswa SMPN 1 Solo memberikan bunga kepada guru dan karyawan di halaman sekolah setempat, Senin (25/11/2024).
Siswa secara khusus mempersembahkan pentas musik, puisi, smarpor, teater, pembentangan poster, pelepasan balon, hingga pemberian bunga. Beberapa guru SMPN 1 Solo pun tak kuasa menahan haru hingga meneteskan air mata ketika para siswa secara bergiliran memberikan bunga.
Perayaan HGN juga bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang diperingati setiap 25 November. Siswa kelas IX SMPN 1 Solo, Anindya Laksmita, mengatakan penampilan dan persembahan dari siswa itu menjadi ungkapan rasa terima kasih kepada para guru yang telah mendedikasikan diri untuk mengajar.
“Kami juga melakukan sungkeman dan memberikan bunga kepada bapak/ibu guru, sekaligus mengucapkan terima kasih dan doa,” kata dia ketika ditemui wartawan di halaman sekolah setempat, Senin.
Dia berharap para guru tidak lelah dan terus konsisten membimbing siswa meraih cita-cita dan prestasi di masa yang akan datang. Baginya guru memiliki makna yang lebih dari sekadar mengajar di kelas, namun juga orang tua di sekolah. Baginya guru adalah panutan.
“Guru benar-benar orang yang membimbing saya dari sejak saya SD sampai nantinya ke depan ke perguruan tinggi, jadi guru merupakan seseorang yang betul-betul bermakna,” kata dia.
Kepala SMPN 1 Solo, Sri Wuryanti, mengatakan serangkaian kegiatan hari ini merupakan kejutan yang disiapkan oleh para siswa. “Hari ini sebetulnya hanya upacara hari Senin seperti biasa yang memang bersamaan dengan HGN dan HUT PGRI, kemudian ada persembahan dari anak-anak,” kata dia.
Ryanti mengatakan terkait persembahan dari siswa, sekolah tidak memberikan arahan apa pun. Dia mengatakan hal itu murni inisiatif dari siswa itu sendiri. “Ini spontan, bentuk kasih sayang untuk bapak/ibu gurunya,” kata dia.
Ryanti sudah menjadi guru sejak 1987. Hampir separuh hidupnya ia habiskan mengajar. Baginya profesi guru sudah menjadi bagian dari hidupnya. “Separuh hidup saya, saya mengabdi menjadi guru,” kata dia.
Baginya guru memiliki makna yang mendalam. Guru, menurutnya, adalah bagian dari agen perubahan. Guru bukan hanya pengajar, tapi lebih dari itu, guru adalah seorang pendidik. Mengajar bersifat mentransfer ilmu, sedangkan guru sebagai pendidik lebih pada membimbing siswa dari segi karakter.
“Mengajar itu bagian dari tugas guru, tapi yang paling utama adalah mendidik. Jadi saya berharap bapak/ibu guru semua melayani dengan hati,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)