Sentimen
Undefined (0%)
25 Nov 2024 : 18.28

Satpam Perumahan Bantah Ada Tawuran saat Siswa SMKN 4 Semarang Tertembak Polisi

25 Nov 2024 : 18.28 Views 2

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Satpam Perumahan Bantah Ada Tawuran saat Siswa SMKN 4 Semarang Tertembak Polisi

Esposin, SEMARANG - Peristiwa penembakan siswa SMKN 4 Semarang oleh polisi yang diduga terjadi akibat tawuran di sekitar Perumahan Paramount, Kecamatan Semarang Barat, memunculkan versi berbeda. Seorang satpam perumahan membantah adanya kejadian tawuran tersebut.

Menurut satpam yang enggan disebutkan namanya, pada Sabtu (23/11/2024) malam, ia hanya melihat sekelompok anak muda yang bersiap melakukan touring dengan sepeda motor. Ia menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda tawuran di lokasi tersebut.

“Teman saya yang jaga malam itu bilang enggak ada tawuran, enggak ada peristiwa apa-apa. Cuma lihat orang kumpul mau touring,” ujarnya kepada Espos pada Senin (25/11/2024). 

Ia juga menambahkan bahwa sepanjang Minggu dini hari, situasi tetap kondusif hingga ia mendengar kabar soal penembakan oleh polisi. "Kasus penembakan saya enggak tahu," ujarnya. 

Klaim Polisi tentang Tawuran

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan bahwa siswa berinisial GRO meninggal dunia akibat tertembak polisi pada Minggu (24/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di sekitar kawasan Kelenteng Sam Poo Kong. GRO, yang disebut anggota gangster Tanggul Pojok, diduga terlibat tawuran dengan kelompok Seroja.

“Korban berasal dari kelompok Tanggul Pojok dan sedang terlibat tawuran dengan kelompok Seroja. Polisi yang melintas saat kejadian berusaha melerai, namun terjadi penyerangan sehingga tindakan tegas diambil,” ungkap Kombes Irwan.

Irwan juga menyebut bahwa polisi sengaja menahan informasi terkait kasus ini untuk menghormati keluarga korban yang meminta agar kasus tidak diekspos secara berlebihan.

Polisi mengklaim bahwa tindakan tegas diambil karena kedua kelompok gangster tersebut membawa senjata tajam. Selain itu, kepolisian telah memeriksa 12 orang yang diduga terlibat, dengan empat di antaranya ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kemarin masyarakat minta kami tindak tegas kreak-kreak [sebutan bagi anggota gangster di Semarang] inni. [Penembakan] adalah bagian dari langkah tegas yang harusnya didukung,” tegas Kombes Irwan.

Pernyataan satpam setempat yang membantah adanya tawuran di lokasi kejadian memunculkan pertanyaan tentang kronologi sebenarnya dalam kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang oleh aparat polisi. Apakah GRO benar terlibat tawuran atau ada kesalahpahaman dalam insiden ini?

Pihak keluarga dan masyarakat kini menantikan transparansi lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait peristiwa yang menewaskan siswa SMKN 4 Semarang ini.

Sentimen: neutral (0%)