Sentimen
Solopos Hari Ini : Memilih demi Kebaikan
Espos.id Jenis Media: News
Esposin, SOLO—Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (26/11/2024), mengangkat headline tentang masyarakat akan memilih gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota di daerah masing-masing, Rabu (27/11/2024). Yang perlu diingat adalah memastikan bahwa yang akan kita pilih adalah yang diyakini akan membawa kebaikan.
Diberitakan Solopos hari ini, lihatlah daerah tempat Anda tinggal. Permasalahan apa yang Anda rasakan. Seperti apa kinerja pemerintah daerah tempat Anda tinggal. Setidaknya dengan cara ini Anda dapat mempertimbangkan siapa pasangan calon kepala daerah yang akan dipilih, yang kiranya bisa memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang dirasakan.
Pemilih pemula adalah pemain kunci dalam pilkada kali ini dan ada beberapa saran bagi mereka. Pertama, pilihlah calon berdasarkan kapasitas dan rekam jejaknya. Kedua, pemilih pemula mesti punya kesadaran literasi politik, caranya dengan banyak membaca dan mengikuti debat-debat kandidat, mencari tahu informasi, termasuk dengan detail mempelajari tawaran visi-misi kandidat.
Survei yang dilakukan Byonz Research and Advisory, lembaga penelitian khusus mengenai perilaku anak muda, terutama Gen Z atau generasi yang lahir tahun 2000-an mengungkap pemilih generasi ini sangat menghargai integritas. Sebagian besar Gen Z juga menyukai pemimpin dengan visi yang jelas dan strategis.
Gen Z juga lebih menyukai pemimpin yang terlihat otoritatif, karena dianggap kuat, dapat dipercaya, dan proaktif. Kemampuan menyampaikan gagasan dengan lugas, dan mampu berkomunikasi sesuai kebutuhan juga menjadi faktor yang dicari Gen Z saat hendak menentukan pilihan.
Antisipasi Cuaca Ekstrem Sekarang
SOLO—Warga Kota Solo dan sekitarnya diminta mewaspadai dan mengantisipasi potensi bencana banjir dan angin kencang saat memasuki musim pancaroba seperti sekarang ini. Peringatan ini disampaikan pakar studi bencana Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Chatarina Muryani.
Chatarina mengatakan tahun ini adalah tahun normal, artinya curah hujan dalam batas normal karena efek La Nina tergolong lemah. Sehingga diprediksi tidak menimbulkan banjir skala besar. Meski begitu, lanjut dia, Pemkot Solo dan warga Solo tetap diminta untuk waspada, karena Solo punya potensi untuk terjadi banjir kiriman dan banjir lokal.
Menurutnya banjir kiriman di Solo tergantung tingkat curah hujan di daerah hulu seperti Wonogiri, Karanganyar, Boyolali, dan Klaten. “Hla ini sangat tergantung curah hujan yang di sana,” kata Chatarina.
Kekurangan Guru Tak Kunjung Selesai
BOYOLALI – Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali menunjukkan kabupaten ini kekurangan sedikinya 1.700 guru dan tenaga kependidikan di jenjang SD dan SMP. Data tersebut adalah data termutakhir pada 2024. Perekrutan aparatur sipil negara (ASN) setiap tahun tidak bisa menggantikan jumlah guru yang pensiun.
Kepala Dinas Pendidikandan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Supana, menjelaskan itu seusai menghadiri upacara peringatan Hari Guru Nasional dan hari ulang tahun ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada Senin (25/11/2024).
Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar peringatan dua hari penting tersebut di Alun-alun Kidul Boyolali pada Senin. “Kalau bicara soal jumlah guru, mohon maaf di Kabupaten Boyolali sangat kekurangan guru. Kami di Kabupaten Boyolali mempunyai akumulasi kekurangan pendidik, artinya guru dan tenaga kependidikan, paling tidak 1.700 orang,” kata dia kepada wartawan seusai upacara.
Pembangunan Bendung Winong Butuh Rp8,5 Miliar
SRAGEN—Bendung Winong yang terlatak di perbatasan wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), tepatnya di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, jebol lantaran dihantam banjir pada Jumat (22/11/2024) malam.
Tim Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen telah melakukan pemetaan kerusakan karena jebolnya bendung itu mengakibatkan irigasi bagi ratusan hektare sawah di tiga desa terganggu. Solusi permanen atas Bendung Winong yang jebol itu harus dibangun baru dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp8,5 miliar.
DPU Sragen beserta petani dari kelompok tani dan gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) wilayah Desa Tunggul, Glonggong, dan Gondang bermusyawarah untuk mencari solusi sementara agar air dari Bendung Winong bisa masuk ke daerah irigasi (DI) Kedung Duren mengingat masih banyak petani yang belum tanam pada musim tanam I.
Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Selasa (26/11/2024), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.
Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.
Sentimen: neutral (0%)