Sentimen
Undefined (0%)
26 Nov 2024 : 03.25

Fenomena Tanah Gerak di Cianjur: Puluhan Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi

26 Nov 2024 : 03.25 Views 3

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Fenomena Tanah Gerak di Cianjur: Puluhan Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi

Esposin, CIANJUR — Fenomena tanah bergerak terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yakni Kecamatan Kadupandak dan Takokak hingga menyebabkan ratusan warga mengungsi.

Dilansir Antara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur lantas menetapkan status tanggap darurat bencana tanah bergerak di  selama satu pekan ke depan, guna penanganan lebih lanjut agar tidak menimbulkan dampak lebih besar.

Kepala BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya di Cianjur, Senin (25/11/2024), mengatakan status tanggap darurat bencana (TDB) akan diperpanjang jika tanah bergerak terus meluas, jumlah pengungsi terus bertambah, dan cuaca ekstrem terus terjadi di wilayah tersebut.

“Status TDB sudah ditandatangani selama satu pekan ke depan dan kemungkinan diperpanjang melihat situasi dan kondisi, ketika pergerakan tanah terus meluas akan diperpanjang sampai dua pekan," katanya.

Seiring penetapan status TDB, pihaknya berkoordinasi dengan dinas dan instansi terkait untuk mendirikan pusat pengungsian, dapur umum dan posko pelayanan lainnya di Kecamatan Kadupandak dan Takokak, guna memberikan pelayanan bagi warga.

Dapur umum yang dibangun akan melayani makanan seluruh warga yang mengungsi di tenda dan rumah sanak saudara atau lokasi lain, di mana petugas dan relawan yang dilibatkan lebih dari 50 orang di dua titik pengungsian.

"Kami sudah menyiagakan petugas dan relawan di lokasi terdampak pergerakan tanah untuk melakukan langkah antisipasi dan melakukan penanganan cepat ketika pergerakan tanah terus meluas, termasuk melakukan evakuasi warga yang bertahan di rumahnya," kata dia.

Terkait dengan bantuan bagi korban tanah bergerak yang rumahnya rusak sudah terdata, ujar dia, akan diajukan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah setelah dilakukan kajian dan evaluasi kelayakan masih dapat dibangun kembali atau direlokasi.

"Kami akan terus memperbaiki data kerusakan rumah akibat pergerakan tanah di dua kecamatan, sehingga nanti akan diajukan bantuan ke Pemkab Cianjur, kami belum bisa memastikan apakah ada yang direlokasi atau tidak karena menunggu hasil kajian," katanya.

Terkait dengan masih tinggi curah hujan yang turun di wilayah selatan Cianjur, pihaknya meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana, termasuk melihat tanah bergerak terus meluas.

"Kami siagakan petugas dan relawan guna melakukan pengawasan dan melakukan evakuasi cepat bagi warga yang bertahan di rumahnya atau sanak saudaranya yang terancam pergerakan tanah, terlebih ketika hujan turun lebat," katanya.

Kronologi Tanah Gerak

Sekretaris Kecamatan Kadupandak, Mumuh Parhamubin, mengatakan pergerakan tanah sudah terjadi pada Jumat (22/11/2024) setelah hujan turun deras sehingga warga diminta waspada dan segera mengungsi terutama saat malam hari.

"Pada Sabtu (23/11/2024) petang pergerakan tanah terus meluas dan merusak puluhan rumah warga, sehingga kami melakukan evakuasi warga dari dua kampung ke lokasi pengungsian yang dibangun di area kantor Desa Wargasari," katanya.

Bahkan pergerakan tanah membuat lima rumah warga berlantai dua ambruk pada Minggu (24/11/2024) pagi, sehingga sekitar 63 kepala keluarga terdiri atas 209 jiwa yang semula mengungsi ke rumah sanak saudaranya dievakuasi ke lokasi pengungsian yang dibangun petugas gabungan.

Hal tersebut dilakukan karena hujan yang kembali turun deras pada Minggu siang dengan intensitas lebih dari dua jam, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan warga terpaksa diungsikan ke tempat yang dinilai aman.

Dia menambahkan pergerakan tanah di wilayah tersebut juga menyebabkan jalan penghubung antardesa di Desa Wargasari terputus karena amblas dan beberapa belas meter di antaranya tertutup longsor akibat pergerakan tanah.

Jumlah pengungsi terus bertambah menjadi 451 jiwa pada Senin. Jumlah desa yang terdampak bencana alam di wilayah tersebut juga bertambah dimana satu desa yakni Wargasari mengalami pergerakan tanah dan dua desa lainnya mengalami longsor, Desa Simpang dan Desa Sukagalih.

Seiring masih tingginya curah hujan di wilayah selatan, pihaknya meminta warga di wilayah rawan bencana termasuk terancam pergerakan tanah meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan serta segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana.

"Kami sudah menyebar Relawan Tangguh Bencana (Retana) di setiap desa di Kadupandak untuk melakukan pengawasan dan membuat laporan terkait situasi terkini di wilayah kerjanya masing-masing sebagai upaya cepat penanganan ketika terjadi bencana," katanya.

Sentimen: neutral (0%)