Sentimen
Siswa SMKN 4 Semarang Tertembak Polisi, Teman Sekelas Bantah Tuduhan Tawuran
Espos.id Jenis Media: Jateng
Esposin, SEMARANG -- Kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO oleh polisi pada Minggu (24/11/2024) dini hari memicu kontroversi. GRO, yang disebut polisi sebagai pelaku tawuran antar-gangster, justru dibela oleh teman-temannya yang menolak tuduhan tersebut.
Menurut Alfian Arif, teman sekelas korban, GRO dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak pernah terlibat dalam kenakalan. "Selama ini, kalau main paling cuma ke angkringan atau warkop untuk main game. Dia orangnya suka bercanda dan enggak pernah nakal," ujar Alfian, Selasa (26/11/2024).
Pernyataan Alfian diamini Nawaf Ahmad Maulana, teman sekelas lain. Nawaf merasa terkejut mendengar GRO dikaitkan dengan tawuran, karena korban dikenal tidak pernah melakukan hal negatif.
"Saya enggak pernah dengar GRO jadi kreak [anggota gangster]. Saya kaget dengarnya. Saya mengenal korban kadang suka mood, tapi berusaha bahagia buat mencairkan suasana," ungkapnya
Selain GRO, dua siswa SMKN 4 Semarang lainnya, berinisial S dan A, juga menjadi korban penembakan polisi. Keduanya saat ini dirawat di rumah sakit.
Teman-teman korban lainnya, termasuk Amrina Rosyada, juga menolak tuduhan bahwa siswa SMKN 4 Semarang adalah anggota gangster. Menurut Amrina, S adalah pribadi pendiam yang aktif dalam kegiatan positif seperti pengajian.
"Saya enggak terima kalau S disebut anggota gangster. Dia lebih sering ikut kegiatan positif seperti mengaji atau hadrah," ujar Amrina.
Tuduhan Terhadap Korban
Sebelumnya, polisi menyebut GRO adalah anggota kelompok gangster Tanggul Pojok yang terlibat tawuran dengan kelompok Seroja di sekitar Perumahan Paramount, Semarang. Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang, menjelaskan bahwa penembakan dilakukan sebagai upaya polisi melerai bentrokan.
"Korban berasal dari kelompok Tanggul Pojok dan sedang terlibat tawuran. Polisi mengambil tindakan tegas karena terjadi penyerangan," ungkap Irwan kepada media.
Kasus ini masih menyisakan pertanyaan besar, terutama terkait tuduhan polisi terhadap para korban. Sementara itu, pihak keluarga dan teman-teman korban berharap penyelidikan dilakukan secara transparan agar kebenaran terungkap.
Sentimen: neutral (0%)