Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Sebut akan Bentuk 100 Batalyon Infanteri Teritorial, Apa Fungsinya?
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsuddin menghadiri rapat dengar pendapat perdana di Komisi I DPR hari ini, Senin (25/11/2024). Dalam rapat itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto beserta jajaran kepala staf turut hadir.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR Utut Adianto tersebut berisi dua agenda. Kedua agenda itu adalah rencana program 100 hari kerja Menhan dan kesiapan pilkada serentak.
"Alhamdulillah pada hari ini kita patut menyampaikan puji syukur kehadiran Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya serta kita diberikan kesehatan untuk dapat hadir rapat kerja perdana antara Kementerian Pertahanan, TNI, dan Komisi I DPR dengan suasana penuh kebersamaan," ujar Sjafrie di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024).
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan dibentuk 100 batalyon infanteri teritorial untuk pembangunan pada 2025. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mempersiapkan soft power dan bukan hanya hard power.
Dia mengatakan batalyon teritorial pembangunan itu memiliki unsur-unsur kompi peternakan, kompi perikanan, kompi pertanian, dan kompi kesehatan. Menurut dia, kompi akan membantu masyarakat di kabupaten-kabupaten di Indonesia.
Demikian esensi kebijakan strategis untuk melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara ini sebagai suatu introduksi perdana dari kami," kata dia.
Sjafrie juga memastikan keberlanjutan pembangunan dari sektor pertahanan yang telah dirintis oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Konsep strategi Kementerian Pertahanan adalah melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara yang sudah dirintis lima tahun yang lalu oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto,” kata Sjafrie. (Pram/Fajar)
Sentimen: positif (47.1%)