Sentimen
Negatif (48%)
25 Nov 2024 : 20.38
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kasus: korupsi

OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Uang untuk Pilkada

26 Nov 2024 : 03.38 Views 8

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Uang untuk Pilkada

tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) terhadap tujuh pejabat Pemerintah Provinsi Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) malam terkait dengan dugaan pemungutan uang kepada para pegawai untuk pendanaan Pilkada 2024.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (24/11/2024).

"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan Pilkada sepertinya," kata Alex.

Namun, Alex masih enggan membeberkan informasi lengkap terkait kasus ini. Dia hanya mengatakan bahwa informasi lebih jelas akan diumumkan sore nanti.

"Lebih jelasnya, nanti sore baru akan dipaparkan," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengatakan bahwa dari giat OTT tersebut, selain menangkap tujuh orang pejabat, KPK juga menyita sejumlah uang.

"Turut diamankan sejumlah uang. [Informasi lengkapnya] akan disampaikan oleh lembaga sore/malam nanti," kata Tessa dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).

Saat ini, para pejabat Pemprov Bengkulu tersebut masih dalam perjalanan menuju Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Menurut informasi yang dihimpun repoter Tirto, giat OTT tersebut dilakukan pada Sabtu (23/11/2024) malam.

Ketujuh orang yang terjaring OTT KPK tersebut diduga merupakan para kepala dinas. Usai terjaring OTT, mereka langsung menjalani pemeriksaan di Polresta Bengkulu.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, juga diduga turut diperiksa terkait dengan kasus ini.

Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata, juga telah mengonfirmasi giat OTT tersebut. Dia menyebut bahwa KPK tengah melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang terjaring OTT di Mapolresta Bengkulu.


tirto.id - Hukum

Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fadrik Aziz Firdausi

Sentimen: negatif (48.5%)