Sentimen
Negatif (98%)
24 Nov 2024 : 22.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bantul

Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024

25 Nov 2024 : 05.51 Views 11

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul memberlakukan status siaga banjir, longsor, dan angin kencang hingga 31 Desember 2024, dalam menghadapi potensi ancaman tersebut pada musim hujan.

"Sampai dengan 30 November nanti SK -Surat Keputusan- siaga kekeringan berakhir, kemudian untuk SK status siaga banjir, longsor, dan angin kencang itu berlaku mulai 1 November sampai 31 Desember," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, SK status siaga banjir, longsor, dan angin kencang tersebut dikeluarkan mengingat di wilayah ini sudah memasuki musim hujan, yang beberapa kali hujan telah mengakibatkan gerakan tanah atau longsor, pohon tumbang akibat diterpa angin kencang saat hujan deras.

Dia menjelaskan, dalam menyikapi ancaman kejadian dampak cuaca ekstrem tersebut, BPBD Bantul telah menggelar rapat komprehensif dengan mengundang pemerintah desa, kecamatan hingga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai narasumber cuaca.

"Berbagai pemangku kepentingan sudah kita undang, dan langkah selanjutnya adalah sekarang mencoba memetakan dan mengaktifkan pos banjir longsor yang ada di 36 kelurahan, dan satu induk di kantor BPBD," katanya.

BACA JUGA: KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya

Dia mengatakan, pihaknya segera menggelar rapat untuk menghitung apakah tetap mengaktifkan pos siaga banjir longsor dan angin kencang di 36 kelurahan atau lebih maupun berkurang, dengan melihat potensi ancaman kejadian tersebut.

"Segera kami rapatkan kira kira tetap 36 desa atau berkurang atau justru bertambah, kita rapatkan untuk kemudian segera kita aktifkan pos siaga tersebut," katanya.

Meski demikian, para relawan forum pengurangan resiko bencana (FPRB) yang ada di kelurahan-kelurahan sudah siap dan mulai siaga di wilayah masing-masing, mengingat intensitas hujan yang sering dalam beberapa hari terakhir ini.

"Teman-teman di desa sudah mulai sendiri, belum diaktifkan sudah aktif sendiri, karena dari BMKG sudah menyampaikan situasi seperti ini. Saya lihat di grup kami, desa-desa sudah punya inisiatif untuk mereka aktifkan, sudah berjaga, dan laporan ke kami untuk siaga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Sentimen: negatif (98.4%)