Sentimen
Positif (66%)
21 Nov 2024 : 21.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait

Gerakan Tanam Padi, Optimalkan Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan di Bogor

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

21 Nov 2024 : 21.07
Gerakan Tanam Padi, Optimalkan Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan di Bogor

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bogor melaksanakan gerakan tanam padi di sawah Kelompok Tani Janada, Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, pada Kamis (21/11/)

Gerakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengendalian inflasi dan ketahanan pangan di Kabupaten Bogor.

Penanaman padi jenis impari dilakukan di lahan seluas dua hektar dengan potensi produksi sekitar 6,5 ton per hektar.

Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri, menjelaskan bahwa bila tanaman padi ini panen, diperkirakan akan menghasilkan 9,57 ton dalam tiga bulan, yang diharapkan dapat menstabilkan harga padi di Kecamatan Parung Panjang dan Kabupaten Bogor pada umumnya.

BACA JUGA: Cara Cairkan Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Play Store, Mudah Langsung Masuk ke Akun e-Wallet

Saat ini, Kabupaten Bogor memiliki sekitar 92 ribu petani yang tersebar di 2.100 kelompok tani dengan luas sawah 38.000 hektar dan rata-rata Indeks Pertanaman 2,3 persen. Selain itu, ada 15.000 hektar lahan hortikultura dan 29 hektar perkebunan, serta 300 unit pompa irigasi berbahan bakar gas.

Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menambahkan bahwa gerakan tanam padi ini melibatkan 700 hektar lahan dengan potensi hasil sekitar 6,5 ton per hektar.

“Alhamdulillah, kegiatan tanam padi berjalan lancar. Kabupaten Bogor berhasil melampaui target tanam padi, dari target 4 hektar, kita realisasikan hingga 7 hektar,” ujarnya.

BACA JUGA: Tanpa Kartu Fisik, Transaksi Makin Asyik Bisa Dapatkan Reward hingga Rp600 Ribu

Dengan langkah ini, Pemkab Bogor berharap dapat mendukung ketahanan pangan di Jawa Barat serta mengurangi dampak inflasi yang disebabkan oleh fluktuasi harga padi.

Sentimen: positif (66.7%)