Sentimen
Negatif (100%)
21 Nov 2024 : 09.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Banjarmasin

Kasus: korupsi, Narkoba, Tipikor

Indeks Korupsi RI Turun Ada Kaitan dengan Kasus Etik Firli

21 Nov 2024 : 09.52 Views 4

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Indeks Korupsi RI Turun Ada Kaitan dengan Kasus Etik Firli

Jakarta -

Cadewas KPK Hamdi Hassyarbaini menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI. Dalam pemaparannya, Hamdi menyebut indeks persepsi korupsi Indonesia turun ada kaitannya kasus pelanggaran etik mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Awalnya, Hamdi mengatakan ada sejumlah kasus yang terkait dengan Firli Bahuri yakni terkait dengan penyewaan helikopter. Lalu yang terbaru, kata Hamdi terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Firli terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Kasus yang menyeret pimpinan KPK Pak Firli sejak beliau menjabat sebagai pimpinan KPK ada beberapa kasus terkait beliau," kata Hamdi dalam uji tes kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus helikopter, kemudian upaya pemerasan terhadap mantan Mentan SYL," tambahnya.

Hamdi menilai kasus pemerasan adalah pelanggaran etik Firli yang sangat berat. Karena, kata dia, Firli seharusnya sebagai pimpinan KPK memberantas korupsi, bukan bekerja sama dengan tersangka.

"Jadi saya kira itu pelanggaran etika yang sangat berat, karena Anda seharusnya menegakkan integritas harus memberantas korupsi, tapi Anda berkolaborasi dengan tersangka. Jadi saya kira itu pelanggaran etika yang menurut saya tidak bisa dimaafkan," kata dia.

Hamdi lalu menyinggung terkait indeks persepsi korupsi Indonesia yang terus menurun terutama sejak 2019. Hal itu, kata dia, ada kaitannya dengan kasus Firli.

"Kan indeks korupsi kita menurun sejak tahun 2019. Saya kira ada kaitannya dengan pelanggaran etika Pak Firli Bahuri," kata dia.

Adapun Komisi III DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap cadewas KPK lanjutan hari ini. Berikut urutan cadewas yang jalani tes:

1. Mirwazi (Kabid Pemberantasan Narkoba BNN Aceh)
2. Elly Fariani (mantan Inspektur Jenderal Kemkominfo)
3. Wisnu Baroto (Staf Ahli Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum)
4. Benny Jozua Mamoto (mantan Ketua Harian Kompolnas)
5. Gusrizal (Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin)
6. Sumpeno (hakim Pengadilan Tinggi Jakarta)
7. Chisca Mirawati (Anggota Asosiasi Bank Asing)
8. Hamdi Hassyarbaini (Presiden Komisaris Superbank)
9. Heru Kreshna Reza (Komisaris Independen PT Asuransi Kredit Indonesia)
10. Iskandar Mz (mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri)

(ial/whn)

Sentimen: negatif (100%)