Sentimen
Negatif (66%)
21 Nov 2024 : 07.15
Informasi Tambahan

BUMN: BUMD

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 21 November 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal pada Pagi Hari - Page 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

21 Nov 2024 : 07.15
Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 21 November 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal pada Pagi Hari - Page 3

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil pamer hasil kinerjanya saat menjadi Gubernur Jawa Barat dalam membantu meminimalisasi banjir di Ibu Kota. Ridwan Kamil membangun Bendungan Sukamahi dan Ciawi yang mampu menahan 30 persen debit air hujan sebelum tumpah ke Jakarta.

"Menurut Pak Basuki dari PUPR. Dua bendungan itu bisa menahan 30% air sebelum digelontorkan ke Jakarta, jadi banjir bisa ditahan dulu beberapa jam. Setelah itu, baru dibuang. Saya, Ridwan Kamil, sebagai gubernur Jawa Barat ikut membantu mewujudkan pembebasan lahan untuk waduk tersebut, guna menolong warga Jakarta," ujar Ridwan Kamil dalam debat ketiga Pilkada Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).

Ridwan Kamil sempat mempertanyakan soal efektivitas dua bendungan tersebut dalam mengatasi banjir Jakarta kepada Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun. Dharma mengaku tak mudah menjawabnya. Atas dasar itu, Ridwan Kamil menjelaskannya kepada calon gubernur nomor urut 2 itu.

Menurut Ridwan Kamil, selama dia menjabat gubernur Jawa Barat, dia sudah lebih dahulu memerhatikan masyarakat Jakarta dalam masalah banjir yang kerap melanda.

"Itulah sumbangan Jawa Barat untuk pengurangan banjir di Jakarta. Kami juga menanam 80 juta pohon selama 5 tahun, karena memang ada krisis lingkungan. Sebelumnya mungkin kondisi lingkungan kurang baik, namun setelah itu ada progres yang lebih baik," kata Ridwan Kamil.

Sementara, terkait kemacetan yang juga kerap terjadi di Jakarta, Ridwan Kamil mengaku ingin membenahi tata kota agar tak terpusat di tengah kota. Selain itu, Ridwan Kamil juga akan memperluas transportasi publik ke wilayah aglomerasi.

"Jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, mari kita benahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota. Tentu ini harus didialogkan dengan stakeholder di Jakarta," kata dia.

"Tinggal kita bikin pusat bisnis baru, dengan entertainment-nya, yang merupakan akumulasi dari perkantoran-perkantoran pemerintahan Jakarta dari BUMD. Sehingga, lahan-lahan yang ada di kota bisa difungsikan untuk fungsi-fungsi kota global, yang menjadi ciri pergaulan internasional," kata dia.

Sentimen: negatif (66.3%)