Laporan dari Brasil: Prabowo Targetkan RI Mandiri Energi 4 Tahun, Atasi Kelaparan-Kemiskinan 5 Tahun
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, RIO DE JANEIRO - Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mencapai sejumlah target dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Target-target itu meliputi isu pangan hingga kemandirian energi.
Hal itu disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024). Pada Presidensi G20 Brasil tahun ini, isu soal kelaparan, kemiskinan serta transisi energi masih menjadi sorotan.
Adapun Prabowo menyebut pemerintahannya berencana untuk mengatasi kekurangan pangan dalam tiga tahun. Dia juga menargetkan agar Indonesia mandiri secara energi dalam waktu empat tahun.
"Dan dalam lima tahun kami percaya diri bisa berkontribusi kepada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan [Global Alliance Against Hunger and Poverty]," ujarnya kepada forum di Museu de Arte Moderna.
Prabowo menilai, isu-isu ketahanan pangan dan energi serta kelaparan dan kemiskinan sebagai isu ekonomi. Dia menyebut bahwa isu ekonomi tidak bisa dipisahkan dari urusan geopolitik.
Untuk itu, guna mencapai tujuan Presidensi G20 Brasil, Prabowo mendesak forum ekonomi terbesar di dunia itu untuk mengatasi konflik yang berlangsung. Misalnya, di Ukraina dan Gaza.
"Kami juga mendesak secara mendesak adanya gencatan senjata di Ukraina dan Gaza. Marilah kita tidak ragu untuk maju dan mendesak para warga kawasan untuk mencapai hal tersebut. Hal itu vital untuk mencapai perdamaian serta stabilitas. Hanya dengan perdamaian dan stabilitas kita bisa mengatasi kemiskinan dan kelaparan" paparnya.
Adapun target Prabowo untuk bisa berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan sejalan dengan target pada inisiasi yang diluncurkan Presidensi G20 Brasil hari ini, Senin (18/11/2024).
Seperti diberitakan sebelumnya, Presidensi G20 Brasil meluncurkan inisiatif berupa Aliansi Global untuk Melawan Kelaparan dan Kemiskinan (Global Alliance Against Hunger dan Poverty), pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Senin (18/11/2024). Aliansi itu menargetkan pemberantasan kemiskinan dan kelaparan pada 2030.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula dan Silva mengatakan bahwa kelaparan dan kemiskinan merupakan simbol dari tragedi bersama. Dia menyoroti bahwa masih ada 733 juta orang yang mengalami malnutrisi.
Adapun komitmen dari inisiatif tersebut adalah untuk membuat program pemberian transfer tunai ke 500 juta orang di negara-negara berpenghasilan rendah serta menengah ke bawah pada 2030.
Aliansi itu juga bertujuan untuk memperluas pemberian makan bergizi untuk tambahan 150 juta anak sekolah di negara-negara yang mengalami kemiskinan anak serta kelaparan.
Program itu nantinya diharapkan bisa didanai melalui kredit maupun hibah melalui bank pembangunan multilateral.
Lula menjelaskan, peluncuran aliansi itu di Forum G20 bukan tanpa alasan. Pasalnya, forum ekonomi tersebut meliputi negara-negara anggota yang mewakili 85% dari PDB dunia sebesar US$110 triliun.
Tidak hanya itu, Forum G20 juga berisi 75% dari US$32 triliun dari perdagangan barang dan jasa serta dua per tiga dari populasi dunia sebesar 8 miliar jiwa.
"Hal ini berada di kehendak mereka yang duduk di meja ini untuk melaksanakan tugas mendesak dalam mengakhiri momok memalukan bagi kemanusiaan," papar politisi yang berasal dari anak buruh tani itu.
Nantinya, aliansi global tersebut akan mengartikulasi rekomendasi internasional, kebijakan publik yang efektif serta sumber pembiayaan guna mewujudkan target pemberantasan kelaparan dan kemiskinan di 2030.
Keanggotaan aliansi tersebut terdiri dari 84 negara serta entitas kewilayahan. Salah satunya yakni Indonesia yang juga merupakan negara anggota G20.
Kemudian, terdapat anggota yang berasal dari 24 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan internasional serta 31 yayasan filantropi maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Sentimen: negatif (100%)