Sentimen
18 Nov 2024 : 18.07
Saham Diborong Direksi, Kinerja Indosat Diprediksi Cemerlang
19 Nov 2024 : 01.07
Views 4
Medcom.id Jenis Media: Ekonomi
Jakarta: PT Indosat Tbk (ISAT) baru-baru ini melaporkan transaksi pembelian saham besar-besaran oleh para direksinya. Aksi borong saham oleh para direksi Indosat ini mencerminkan kepercayaan kuat terhadap kinerja dan masa depan perusahaan.
President Director dan CEO Indosat Vikram Sinha tercatat membeli saham Indosat dalam dua kali transaksi, yaitu sebanyak 2.183.000 lembar saham dalam pembelian pertama dan tambahan 921.000 lembar saham di transaksi berikutnya. Secara total, Vikram kini memiliki 2.995.700 lembar saham, senilai sekitar Rp7 miliar, atau setara dengan 0,0064 persen hak suara dalam Perseroan.
Sementara itu, Director and Chief Financial Officer Nicky Lee memborong 620.000 lembar saham, sedangkan Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer, membeli 1.320.000 lembar saham. Dengan demikian, total pembelian saham oleh ketiga direksi ini mencapai 5.935.700 lembar saham.
Langkah ini dilakukan di tengah capaian gemilang perusahaan pada 2024. Indosat melaporkan pendapatan sebesar Rp41,8 triliun hingga kuartal III-2024 atau tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga melonjak hingga 39,1 persen menjadi Rp3,8 triliun.
“Pencapaian ini adalah hasil dari transformasi berbasis AI, optimalisasi operasional, dan strategi alokasi modal yang tepat. Kami terus fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan melalui inovasi, termasuk penerapan AI untuk memperkuat keunggulan kompetitif,” ujar Vikram dalam keterangan tertulisnya, Senin, 18 November 2024.
Tak hanya itu, Indosat juga mengambil langkah strategis dengan meluncurkan Sahabat-AI, sebuah large language model (LLM) hasil kolaborasi dengan GoTo dan NVIDIA. Inisiatif ini bertujuan menghadirkan teknologi AI yang relevan secara lokal untuk mendukung demokratisasi AI dan kedaulatan teknologi di Indonesia.
“Dengan menciptakan model AI yang memahami konteks budaya lokal, kami ingin membuka potensi teknologi bagi seluruh masyarakat. Ini adalah langkah penting untuk mendorong pertumbuhan, inovasi, dan pemberdayaan,” tambah Vikram.
Selain itu, aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:4 juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menarik lebih banyak investor, termasuk dari kalangan pemula. Vikram meyakini upaya ini akan mendorong kinerja Indosat di industri telekomunikasi.
“Langkah ini menunjukkan bahwa Indosat tidak hanya mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam sektor telekomunikasi tetapi juga sebagai pelopor inovasi di era digital yang semakin terintegrasi dengan kecerdasan buatan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
President Director dan CEO Indosat Vikram Sinha tercatat membeli saham Indosat dalam dua kali transaksi, yaitu sebanyak 2.183.000 lembar saham dalam pembelian pertama dan tambahan 921.000 lembar saham di transaksi berikutnya. Secara total, Vikram kini memiliki 2.995.700 lembar saham, senilai sekitar Rp7 miliar, atau setara dengan 0,0064 persen hak suara dalam Perseroan.
Sementara itu, Director and Chief Financial Officer Nicky Lee memborong 620.000 lembar saham, sedangkan Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer, membeli 1.320.000 lembar saham. Dengan demikian, total pembelian saham oleh ketiga direksi ini mencapai 5.935.700 lembar saham.
Langkah ini dilakukan di tengah capaian gemilang perusahaan pada 2024. Indosat melaporkan pendapatan sebesar Rp41,8 triliun hingga kuartal III-2024 atau tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih juga melonjak hingga 39,1 persen menjadi Rp3,8 triliun.
“Pencapaian ini adalah hasil dari transformasi berbasis AI, optimalisasi operasional, dan strategi alokasi modal yang tepat. Kami terus fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan melalui inovasi, termasuk penerapan AI untuk memperkuat keunggulan kompetitif,” ujar Vikram dalam keterangan tertulisnya, Senin, 18 November 2024.
Tak hanya itu, Indosat juga mengambil langkah strategis dengan meluncurkan Sahabat-AI, sebuah large language model (LLM) hasil kolaborasi dengan GoTo dan NVIDIA. Inisiatif ini bertujuan menghadirkan teknologi AI yang relevan secara lokal untuk mendukung demokratisasi AI dan kedaulatan teknologi di Indonesia.
“Dengan menciptakan model AI yang memahami konteks budaya lokal, kami ingin membuka potensi teknologi bagi seluruh masyarakat. Ini adalah langkah penting untuk mendorong pertumbuhan, inovasi, dan pemberdayaan,” tambah Vikram.
Selain itu, aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:4 juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk menarik lebih banyak investor, termasuk dari kalangan pemula. Vikram meyakini upaya ini akan mendorong kinerja Indosat di industri telekomunikasi.
“Langkah ini menunjukkan bahwa Indosat tidak hanya mempersiapkan diri sebagai pemimpin dalam sektor telekomunikasi tetapi juga sebagai pelopor inovasi di era digital yang semakin terintegrasi dengan kecerdasan buatan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)
Sentimen: positif (96.9%)