Sentimen
Positif (88%)
17 Nov 2024 : 23.09
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

6 Tips Mencegah Penyakit TBC Sejak Usia Dini

18 Nov 2024 : 06.09 Views 3

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Nasional

6 Tips Mencegah Penyakit TBC Sejak Usia Dini

Jakarta: Tuberkulosis, atau TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini dapat menyebar melalui udara, terutama saat penderita TBC batuk atau bersin, dan masih menjadi salah satu penyakit menular yang cukup umum di Indonesia.  Menurut data Kementerian Kesehatan, angka kematian tinggi akibat Tuberkulosis (TBC) di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 144.000 kasus. TBC juga menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia.  Oleh karena itu, pencegahan TBC sejak usia dini sangat penting untuk melindungi kesehatan anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit ini di masyarakat.    Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah TBC sejak dini: 1. Vaksinasi BCG Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette–Guérin) adalah langkah pertama dalam mencegah TBC pada anak-anak. Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir untuk memberikan perlindungan terhadap bentuk TBC berat, seperti TBC meningitis dan TBC milier. Pastikan anak mendapatkan vaksin BCG sesuai jadwal imunisasi. 2. Menjaga kebersihan lingkungan Lingkungan yang bersih dan sehat dapat mengurangi risiko penyebaran bakteri TBC. Rutin membersihkan rumah, menjaga ventilasi udara, dan memastikan rumah memiliki pencahayaan yang cukup adalah cara-cara efektif untuk menjaga lingkungan tetap sehat. Udara yang baik dan sinar matahari dapat membantu membunuh bakteri TBC di lingkungan sekitar. 3. Hindari kontak anak dengan penderita TBC aktif Anak-anak dan orang dewasa sebaiknya menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita TBC aktif. Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang dalam pengobatan TBC, penting untuk memberikan edukasi mengenai etika batuk dan bersin, serta menggunakan masker untuk mengurangi risiko penularan. 4. Penerapan pola hidup sehat Menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, cukup istirahat, dan rutin berolahraga, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Imunitas yang kuat mampu melawan berbagai infeksi, termasuk bakteri penyebab TBC. Pastikan anak-anak mendapatkan asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung daya tahan tubuh. 5. Rutin pemeriksaan kesehatan Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika ada anggota keluarga yang mengidap TBC. Pemeriksaan dini membantu mendeteksi infeksi TBC lebih awal sehingga dapat segera ditangani. Jika anak mengalami gejala seperti batuk terus-menerus selama dua minggu atau lebih, demam, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas, segera periksakan ke dokter. 6. Edukasi tentang TBC Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menutup mulut saat batuk atau bersin, juga menjadi bagian dari pencegahan TBC. Edukasi ini membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan sehat sejak dini yang dapat melindungi dari risiko infeksi. (Nithania Septianingsih)

Jakarta: Tuberkulosis, atau TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, biasanya menyerang paru-paru.
 
Penyakit ini dapat menyebar melalui udara, terutama saat penderita TBC batuk atau bersin, dan masih menjadi salah satu penyakit menular yang cukup umum di Indonesia. 
 
Menurut data Kementerian Kesehatan, angka kematian tinggi akibat Tuberkulosis (TBC) di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 144.000 kasus. TBC juga menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia. 
Oleh karena itu, pencegahan TBC sejak usia dini sangat penting untuk melindungi kesehatan anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit ini di masyarakat. 
 
 
Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah TBC sejak dini:

1. Vaksinasi BCG


Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette–Guérin) adalah langkah pertama dalam mencegah TBC pada anak-anak. Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir untuk memberikan perlindungan terhadap bentuk TBC berat, seperti TBC meningitis dan TBC milier. Pastikan anak mendapatkan vaksin BCG sesuai jadwal imunisasi.

2. Menjaga kebersihan lingkungan


Lingkungan yang bersih dan sehat dapat mengurangi risiko penyebaran bakteri TBC. Rutin membersihkan rumah, menjaga ventilasi udara, dan memastikan rumah memiliki pencahayaan yang cukup adalah cara-cara efektif untuk menjaga lingkungan tetap sehat. Udara yang baik dan sinar matahari dapat membantu membunuh bakteri TBC di lingkungan sekitar.

3. Hindari kontak anak dengan penderita TBC aktif


Anak-anak dan orang dewasa sebaiknya menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita TBC aktif. Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang dalam pengobatan TBC, penting untuk memberikan edukasi mengenai etika batuk dan bersin, serta menggunakan masker untuk mengurangi risiko penularan.

4. Penerapan pola hidup sehat


Menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, cukup istirahat, dan rutin berolahraga, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Imunitas yang kuat mampu melawan berbagai infeksi, termasuk bakteri penyebab TBC. Pastikan anak-anak mendapatkan asupan protein, vitamin, dan mineral yang cukup untuk mendukung daya tahan tubuh.

5. Rutin pemeriksaan kesehatan


Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika ada anggota keluarga yang mengidap TBC. Pemeriksaan dini membantu mendeteksi infeksi TBC lebih awal sehingga dapat segera ditangani. Jika anak mengalami gejala seperti batuk terus-menerus selama dua minggu atau lebih, demam, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas, segera periksakan ke dokter.

6. Edukasi tentang TBC


Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan dan menutup mulut saat batuk atau bersin, juga menjadi bagian dari pencegahan TBC. Edukasi ini membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan sehat sejak dini yang dapat melindungi dari risiko infeksi.
 

(Nithania Septianingsih)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(PRI)

Sentimen: positif (88.9%)