Sentimen
Positif (94%)
15 Nov 2024 : 17.30
Tokoh Terkait

BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme

16 Nov 2024 : 00.30 Views 3

JPNN.com JPNN.com Jenis Media: Nasional

BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme

Kamis, 14 November 2024 – 09:21 WIB

Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto pada kegiatan Seminar Membangun Harapan dan Strategi Kolaboratif untuk Mencegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan Mengarah pada Terorisme dan Meningkatkan Kohesi Sosial di Jakarta, Rabu (13/11/2024). Foto: Humas BNPT

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menegaskan pentingnya upaya kolaborasi multipihak dan kohesi sosial dalam upaya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

Kolaborasi dan kohesi sosial sangat dibutuhkan mengingat kompleksitas dari masalah terorisme itu sendiri.

“Masalah ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme makin kompleks. Untuk itu, perlu ada intervensi multipihak dan peningkatan kohesi sosial,” ujar Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto pada kegiatan Seminar Membangun Harapan dan Strategi Kolaboratif untuk Mencegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan Mengarah pada Terorisme dan Meningkatkan Kohesi Sosial di Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Menurut Andhika, signifikansi dari kerja-kerja yang sifatnya kolaboratif dalam penanggulangan terorisme juga sejalan dengan semboyan yang digaungkan Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, yaitu kolaboratif dalam Penanggulangan Terorisme yang Tercerahkan dalam Keikhlasan.

Dalam kesempatan yang sama, Andhika juga menjelaskan komitmen kolaboratif multipihak dan peningkatan kohesi sosial telah dijalankan BNPT secara nyata melalui Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).

"Di dalam RAN PE, kami melakukan pendekatan whole government dan whole society approach terlebih dalam RAN PE Fase Kedua (2025-2029), kita mendorong penguatan kohesi sosial yang kami yakini dengan kohesi sosial masyarakat akan kuat dan tidak mudah terjerumus terorisme," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif The Habibie Center Mohammad Hasan Ansori, Ph.D., juga menilai program kolaborasi dan peningkatan kohesi sosial sangat tepat dilakukan dalam penanggulangan terorisme. Alasannya, persoalan terorisme tidak bersifat eksklusif tetapi justru inklusif.

"Persoalan terorisme bukan eksklusif, tetapi inklusif karena semua lapisan masyarakat terkena dampaknya, untuk itu kolaborasi bersama dan peningkatan kohesi sosial sangat penting untuk dilakukan," ujarnya.

BNPT menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam upaya mencegah ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

-

Sentimen: positif (94.1%)