Sentimen
14 Nov 2024 : 18.48
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Flores Timur, Gunung, Solo
Tokoh Terkait
Pengungsi Erupsi Lewotobi Kecewa Tak Bisa Bertemu Wapres Gibran Regional 14 November 2024
15 Nov 2024 : 01.48
Views 2
Kompas.com Jenis Media: Regional
Pengungsi Erupsi Lewotobi Kecewa Tak Bisa Bertemu Wapres Gibran
Tim Redaksi
FLORES TIMUR, KOMPAS.com
– Pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengungkapkan
kekecewaan
karena tak dapat bertemu langsung dengan Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka
, Kamis (14/11/2024).
Yuliana Ruing (60), salah satu pengungsi -misalnya, dia menyatakan bahwa kedatangan Gibran sangat dinanti-nantikan oleh para pengungsi.
Mereka ingin menyampaikan secara langsung kondisi yang mereka alami kepada Wakil Presiden.
Namun, niat tersebut tidak terwujud karena penjagaan yang ketat menyulitkan mereka untuk bertemu dengan mantan Wali Kota Solo itu.
“Kita mau bicara, tapi karena aturan. Sangat-sangat menyesal. Kita mau omong dengan siapa lagi yang paling terdampak ini,” ujar Yuliana di kamp pengungsian Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena.
Warga lain, Petronela Rebong (49), juga mengungkapkan kekecewaannya. Pagi hari sekitar pukul 09.00 Wita, ia menerima kabar Gibran akan mengunjungi Posko Konga.
Namun, belakangan ia mendengar bahwa Gibran akan berkunjung ke Posko Kobasoma. Petronela pun bergegas menuju lokasi tersebut.
Dia merasa terharu karena sempat berjabat tangan dengan Gibran saat Wapres itu hendak meninggalkan kamp pengungsian.
Sayangnya, ia tidak sempat berdialog. “Terharu walaupun hanya tangan sejengkal ke dalam mobil,” ucap dia.
Petronela berharap Gibran dapat membangun tempat tinggal yang layak untuk para korban erupsi.
Sementara itu, Gibran menyampaikan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman sedang melakukan survei di beberapa titik yang dipersiapkan untuk
relokasi
.
Dia menekankan pentingnya dialog dengan warga sebelum menentukan lokasi baru.
“Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dahulu berdialog dengan warga. Jangan sampai nanti sudah dibangun tapi tempatnya tidak ditinggali,” ujar Gibran.
Hal itu diungkapkan Gibran saat rapat terbatas di kamp pengungsian Konga, Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, hari ini.
Gibran juga meminta agar birokrasi tidak dipersulit dengan proses asesmen yang berbelit-belit.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (88.6%)