Sentimen
Positif (100%)
14 Nov 2024 : 06.20
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Washington

Poin Penting Pertemuan Prabowo dan Joe Biden: Makan Bergizi, Palestina, hingga Nuklir Nasional 14 November 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

14 Nov 2024 : 06.20
Poin Penting Pertemuan Prabowo dan Joe Biden: Makan Bergizi, Palestina, hingga Nuklir
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 November 2024
Poin Penting Pertemuan Prabowo dan Joe Biden: Makan Bergizi, Palestina, hingga Nuklir Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Amerika Serikat ( AS ) Joe Biden di Gedung Putih (White House), Washington DC, AS, Selasa (12/11/2024) waktu setempat. Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Joe Biden yang sebelumnya telah memberi selamat atas kemenangan di Pilpres 2024 lalu. Adapun pertemuan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS. Bahkan, AS mengklaim bahwa kemitraan Indonesia-AS saat ini lebih kuat dari sebelumnya. Prabowo pun tidak ragu menyebut Amerika Serikat sebagai teman baik Indonesia. "Amerika Serikat bagi kami adalah teman yang sangat baik. Amerika Serikat mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali saat kami membutuhkannya. Oleh karena itu, saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika Serikat," ujar Prabowo, dikutip dari Setpres, Rabu (13/11/2024). Selain itu, Prabowo dan Biden turut menyoroti berbagai macam hal, mulai dari situasi di Palestina, pengembangan teknologi reaktor nuklir kecil, hingga program makan bergizi gratis. Berikut sejumlah poin penting dari pertemuan Prabowo dan Biden. 1. Biden dukung program makan bergizi gratis Prabowo Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dukungan itu tertuang dalam keterangan dari laman resmi Gedung Putih, Rabu (13/11/2024). "Presiden Biden juga menyatakan dukungannya terhadap program nasional Indonesia untuk menyediakan makanan bergizi dan sehat bagi anak sekolah dan ibu hamil," demikian tertulis dalam keterangan Gedung Putih. Gedung Putih menyampaikan, Indonesia dan AS berkomitmen untuk memajukan kerja sama kesehatan guna memajukan penelitian klinis, kesehatan masyarakat, dan sistem kesehatan. Kerja sama itu diperlukan dalam rangka mengatasi kondisi kesehatan yang baru muncul dan kronis serta penyakit menular, termasuk tuberkulosis. Lalu, Prabowo dan Biden juga menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman tentang kesehatan antara Indonesia dan Amerika Serikat di masa mendatang. "Upaya ini menggarisbawahi komitmen teguh kedua negara untuk berkolaborasi guna mewujudkan tujuan transformasi kesehatan Indonesia," imbuhnya.
2. AS dukung pengembangan teknologi reaktor nuklir kecil Kemudian, Biden menegaskan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam mempercepat pengembangan teknologi reaktor nuklir kecil atau Small Modular Reactor (SMR).  Dengan demikian, AS siap mempercepat studi kelayakan SMR sebagai bagian dari transisi energi bersih yang sedang digalakkan di Indonesia. “Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam pengembangan teknologi SMR, termasuk mempercepat studi kelayakan yang sedang berlangsung,” bunyi pernyataan Gedung Putih. Selain membantu mempercepat studi SMR, AS juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dalam mencetak tenaga ahli nuklir Indonesia melalui program sertifikasi khusus di bidang penelitian reaktor nuklir. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan generasi pakar nuklir baru yang berkontribusi terhadap sektor energi Indonesia. Bukan tanpa sebab, kemitraan strategis antara AS dan Indonesia memiliki peran penting di kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. "Sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, kita punya tanggung jawab khusus untuk menjaga stabilitas kawasan," ujarnya.
3. Desak gencatan senjata di Palestina Prabowo dan Biden menyerukan dan mendesak gencatan senjata segera dilakukan di Gaza, Palestina. Gencatan senjata bisa dilakukan melalui diakhirinya konflik hingga pembebasan sandera. "Presiden Biden dan Presiden Subianto menegaskan kembali seruan mendesak untuk gencatan senjata segera di Gaza melalui pembebasan sandera, pertukaran tahanan, aliran bantuan kemanusiaan yang bebas, dan diakhirinya konflik," demikian tertulis dalam keterangan Gedung Putih. Prabowo dan Biden sama-sama menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.. Mereka juga mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur di Gaza. Biden dan Prabowo berpandangan bahwa pemulihan dan rekonstruksi Gaza di masa mendatang akan bergantung pada keterlibatan berkelanjutan dari komunitas internasional. Kedua kepala negara ini pun tetap berkomitmen pada negara Palestina yang layak merdeka serta keamanan Israel sebagai bagian dari solusi dua negara yang memungkinkan warga Israel dan Palestina untuk hidup dalam perdamaian yang adil, langgeng, dan aman. "Setiap tindakan sepihak yang merusak prospek solusi dua negara, termasuk perluasan permukiman Israel dan ekstremisme kekerasan di semua pihak, harus diakhiri," tegas Gedung Putih. "Para pemimpin menggarisbawahi perlunya mencegah konflik meningkat dan menyebar lebih jauh ke wilayah tersebut. Kedua pemimpin menegaskan kembali bahwa sangat penting untuk mencapai resolusi diplomatik di Lebanon," imbuhnya.
4. Perluas cakupan latihan militer Prabowo dan Biden sepakat untuk memperluas cakupan latihan militer bersama kedua negara, yaitu Super Garuda Shield, hingga memperkuat keamanan maritim. Di dalam laman resmi Gedung Putih, Super Garuda Shield disebut telah berkembang dari landasan hubungan militer AS-Indonesia, hingga mencakup pasukan dari Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Republik Korea, Singapura, dan Inggris. Bahkan, pada tahun ini, latihan itu juga mencakup latihan siber untuk pertama kalinya. “Latihan ini melibatkan lebih dari 4.000 personel dari 23 negara yang mengamati,atau berlatih berdampingan, dalam salah satu latihan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik,” demikian tertulis dalam laman Gedung Putih. Lalu, Prabowo dan Biden juga sepakat untuk memperluas hubungan militer. Saat ini, Indonesia dan AS melaksanakan lebih dari 200 jenis aktivitas di bidang militer setiap tahun. Selain itu, AS juga mencatat bahwa program Pendidikan dan Pelatihan Militer Internasional dengan Indonesia merupakan program pendidikan pelatihan AS terbesar di wilayah USINDOPACOM. 5. Kerja sama pendidikan sains dan kewirausahaan Prabowo dan Joe Biden sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan. “Kedua pemimpin juga menyambut baik kerja sama lebih lanjut untuk memajukan bidang sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika (STEAM), pendidikan bahasa, dan kolaborasi kewirausahaan,” tulis Gedung Putih dalam siaran pers yang dikutip oleh Tim Media Prabowo Subianto. Dalam upaya ini, kedua negara akan fokus pada perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Adapun sebagai bagian dari upaya ini, kedua pemimpin menekankan pentingnya memperluas pelatihan vokasi dan keterampilan, pendidikan dan sertifikasi teknis dengan fokus pada teknologi, manufaktur, kesehatan, perhotelan, konstruksi, dan industri kreatif. Selain itu, dalam rilis lainnya yang diunggah oleh Gedung Putih, Indonesia dan AS berencana untuk memperluas program beasiswa pendidikan Fulbright. “Indonesia dan AS berencana untuk memperluas program Fulbright guna menyambut para penerima beasiswa Fulbright dari Amerika dan Asisten Pengajar Bahasa Inggris ke lembaga pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama,” demikian keterangan dari Gedung Putih.
6. RI didukung jadi anggota penuh OECD Joe Biden mendukung upaya Indonesia untuk bergabung menjadi anggota penuh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). "Presiden Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat upaya bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)," tulis Gedung Putih. AS beranggapan, OECD mampu menyediakan jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkualitas bagi negara anggota, melalui kebijakan yang lebih kuat dan lebih akuntabel. Seiring dengan berjalannya proses ini, pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk menyelaraskan ketentuan yang ada, termasuk mereformasi tata kelola perdagangan maupun ketenagakerjaan yang diperlukan untuk mempercepat upaya Indonesia bergabung dengan OECD. "AS berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan keberhasilannya dalam menyelaraskan dengan standar dan praktik terbaik OECD, termasuk dengan mendukung Indonesia dalam melakukan semua reformasi ekonomi, tata kelola, perdagangan, dan ketenagakerjaan yang diperlukan," ucapnya. Tak hanya itu, kedua pemimpin juga menyatakan komitmen pada sistem perdagangan internasional yang berbasis aturan, sekaligus mengakui pentingnya lembaga dan norma multilateral yang mendorong perdagangan bebas dan adil. "Kedua pemimpin berjanji untuk memajukan dialog dan konsultasi dalam menyelesaikan perselisihan WTO," jelasnya.
7. AS mau bantu tingkatkan ketahanan pangan RI Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan siap membantu Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan. "Pemerintah Amerika Serikat siap membantu Pemerintah Indonesia dalam upayanya meningkatkan ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan," demikian bunyi keterangan Gedung Putih. Untuk memajukan upaya ini, para pemimpin kedua negara menyoroti komitmen dalam mendorong kolaborasi penelitian terkait kecerdasan buatan (AI) dan praktik pertanian berkelanjutan, termasuk melalui dialog teknologi digital Indonesia-AS yang ke-2 tentang pertanian. Tak hanya itu, kedua belah pihak berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia melalui promosi praktik pengelolaan perikanan dan budi daya perairan yang berkelanjutan. "Dan meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan perlindungan perairan Indonesia, sejalan dengan undang-undang nasional masing-masing," ucapnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (100%)