Sentimen
Negatif (80%)
11 Nov 2024 : 21.01
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kasus: covid-19, kebakaran

Mengenal Financial Distress, Indikator, dan Penyebabnya

12 Nov 2024 : 04.01 Views 2

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Mengenal Financial Distress, Indikator, dan Penyebabnya
Jakarta: Financial distress sangat sering ditemukan pada setiap perusahaan. Perusahaan yang mengalami financial distress harus memiliki strategi untuk dapat mencegah hal tersebut agar terhindar dari kebangkrutan.
  Apa itu financial distress?
Financial distress merupakan sebuah peristiwa adanya penurunan kinerja keuangan perusahaan secara terus menerus dalan jangka waktu tertentu. Peristiwa ini adalah salah satu hal yang tidak diinginkan terjadi oleh perusahaan karena dapat menyebabkan kebangkrutan.
 
Melansir laman OCBC, peristiwa penurunan kinerja keuangan ini sangat berbeda dengan penurunan laba biasa, karena financial distress dapat mengalami penurunan dengan nominal kerugian yang sangat besar, hingga memengaruhi oprasional sebuah perusahaan.
 
    Indikator financial distress
Berikut ini beberapa indikator financial distress yang wajib kamu ketahui: Kategori A. Dalam kategori A, terdapat kondisi perusahaan yang sangat berbahaya yang hampir menyentuh 100 persen, serta menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan. Dalam kategori ini biasanya mencakup beberapa peristiwa seperti kebakaran, wanprestasi, pelanggaran hukum berat dan sebagainya. Kategori B. Dalam kategori ini biasanya perusahaan mengalami kerugian terus menerus seperti krisis ekonomi, kurang pendanaan, serta gagal memenuhi ekspetasi investor. Jalan keluar untuk perusahaan yaitu menjual aset atau mengurangi biaya. Kategori C. Dalam kategori ini perusahaan sering mengalami kendala-kendala internal seperti sterategi perusahaan kurang efektif, dan lain sebagainya. Cara terbaik untuk mengani masalah dalam kategori ini dengan perbaikan strategi perusahaan, pemecatan orang-orang yang bermasalah, serta merekrut orang baru yang berkualitas. Kategori D. Dalam kategori ini, perusahaan mengalami kejadian-kejadian kecil yang menyebabkan inefisiensi/kerugian keuangan. Hal ini sering terjadi dalam dunia bisnis dan cara menyelesaikannya juga tergantung pada sumber masalah.   Penyebab financial distress
Perusahaan yang mengalami financial distress biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti di bawah ini:
 

1. Perencanaan bisnis kurang baik


Perencanaan bisnis yang kurang baik bisa berasal dari segi pemasaran, segi produksi, segi distribusi ataupun keuangan. Jika perusahaan tidak memiliki perencanaan yang baik, maka perusahaan akan mengalami financial distress.
 

2. Arus kas bermasalah


Pengaruh keuangan terhadap financial distress sangatlah besar. Jika keuangan perusahaan tidak memiliki keuangan yamg baik, maka perusahaan bisa mengalami financial distress dalam jangka waktu singkat.
 

3. Struktur modal terlalu berisiko


Selain pengaruh keuangan, modal sangat berpengaruh pada jangka panjang sebuah perusahaan. Jika perusahaan memiliki banyak utang maka perusahaan akan terkena legal bankruptcy.
 

4. Kerugian secara operasional


Kerugian secara terus menerus secara operasional dapat membuat perusahaan mengalami financial distress. Hal ini sering terjadi karena gagal melaksanakan kewajiban operasional dan gagal memuaskan investor.
    Rumus financial distress
Untuk mencegah financial distress pada perusahaan, maka kamu perlu memgetahui rumus/cara agar hal itu terjadi, di antaranya yakni: Fokus pada likuiditas bisnis. Cara untuk mencegah financial distress yaitu dengan memperlancar arus kas dan cadangannya. Buat strategi perusahaan untuk menghadapi masa buruk. Perusahaan wajib membuat strategi cadangan untuk mengganti strategi utama, termasuk saat menghadapi kondisi buruk. Menetapkan batas dalam memberikan utang dagang. Utang dalam bisnis dapat berpengaruh pada kas perusahaan. Utang dagang juga memberikan dampak positif pada perusahaan karena dapat meningkatkan penjualan, namun jika tidak diatur dwngan baik maka akan berdampak buruk bagi financial distress. Jaga kestabilan keuangan. Pengaruh keuangan dalam perusahaan sangat besar. Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga kestabilan keuangan. Menyiapkan asuransi untuk kondisi tak terduga. Dalam hal ini perusahaan harus memiliki asuransi untuk tenaga kerja, mesin dan lain- lain. Hal ini dapat mencegah kebangkrutan pada perusahaan. Contoh kasus financial distress
Contohnya pada 2018-2021, perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Air Asia Tbk mengalami kondisi keuangan yang memburuk, terutama pada saat pandemi covid-19.
Kedua perusahaan ini mengalami penurunan yang signifikan pada kondisi keuangan, Garuda Indonesia mengalami kesulitan keuangan akibat pengurangan rute dan jumlah penumpang. Sedangkan, AirAsia mengalami penurunan pendapatan dan peningkatan liabilitas.
 
Oleh karena itu, kedua perusahaan ini harus segera mencari solusi untuk mengatasi masalah keuangan mereka agar terhindar dari kebangkrutan. (Ridini Batmaro)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(AHL)

Sentimen: negatif (80%)