Sentimen
Negatif (61%)
11 Nov 2024 : 06.44
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Kalibata

BG Antisipasi Pelantikan Gubernur Mundur dari Februari 2025

11 Nov 2024 : 13.44 Views 1

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

BG Antisipasi Pelantikan Gubernur Mundur dari Februari 2025

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menyatakan bahwa pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan pergeseran waktu pelantikan kepala daerah yang seharusnya dilaksanakan Februari 2025.

Pria yang akrab disapa BG itu menjelaskan, kemungkinan pengunduran waktu pelantikan kepala daerah lantaran sejumlah kerawanan. Tak dipungkiri, sejumlah daerah telah dipetakan masuk dalam daftar kerawanan Pilkada Serentak 2024.

"Biasanya belajar dari pengalaman. Itu akan ada gugatan-gugatan sampai di tahap di MK ya, sehingga timeline bulan Februari pelantikan itu mungkin bisa molor," kata BG usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlwan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2024).

Menurut BG, sejumlah kerawanan yang kemungkinan terjadi adalah pemungutan suara ulang alias PSU. Selain itu, dilakukan antisipasi juga terhadap adanya kotak kosong.

"Untuk daerah-daerah tertentu ada base ulang dan sebagainya. Nah kita sudah antisipasi sampai ke sana. Isu-isu lain ya ada beberapa yang terkait kotak kosong. Itu juga menjadi perhatian kita," ungkap BG.

Dia menambahkan, dalam momentum Pilkada Serentak 2024 ini telah ditekankan kepada seluruh aparat penegak hukum hingga aparatur sipil negara (ASN) untuk memegang teguh netralitas. Sebab, pilkada ini menjadi salah satu yang menentukan nama baik bangsa Indonesia.

"Pemilu atau pilkada serentak ini harus aman, lancar kemudian jurdil, dan kondusif," ujar BG.

Diwartakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut Jawa Tengah salah satu titik rawan konflik pada perhelatan Pilkada Serentak 2024. Pasalnya, di daerah ini mempertemukan dua purnawirawan jenderal, yakni Andika Perkasa dan Ahmad Lutfi.

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, mengakui adanya persaingan sengit antara dua pasangan calon tersebut yang memicu konflik di Jawa Tengah. Dia juga menyebut kerawanan dari sisi teritori di Papua. Apalagi, kata dia, daerah otonomi baru seperti Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Induk, Papua Barat Daya, Papua Barat serta Papua Pegunungan.

"Kalau beberapa pihak sebagaimana rakor terakhir kemarin, ada kerawanan yang berkaitan dengan persaingan kandidat yang sangat ketat, misalnya Jawa Tengah dianggap meriah," kata Afifuddin di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (9/11/2024).


tirto.id - Politik

Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky

Sentimen: negatif (61.5%)