Komentari Aksi Peternak Boyolali yang Buang Susu, Husin Alwi: Kayak Gak Beragama Saja
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab, menyoroti aksi para peternak dan pengepul susu sapi di Boyolali yang membuang hasil produksinya ke got.
Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes karena susu mereka tidak terserap oleh industri.
Husin mengkritik keras aksi tersebut. Ia menegaskan bahwa membuang susu bukan solusi yang tepat, terutama ketika masih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Terlalu sombong sih ini. Kenapa kalau gak laku, gak dibagikan aja ke tetangga yang membutuhkan?” ujar Husin dalam keterangannya di aplikasi X @HusinShihab (10/11/2024).
Menurut Husin, aksi ini mencerminkan kurangnya rasa syukur dan tanggung jawab sosial.
“Buang rezeki kayak gini, kayak gak beragama aja. Hal yang demikian jangan dinormalisasi,” katanya.
Ia juga menilai aksi buang susu sebagai preseden buruk. "Masa iya nanti petani padi buang berasnya karena gak laku?," cetusnya.
Husin mengingatkan bahwa susu adalah barang berharga, terutama bagi masyarakat kurang mampu.
"Cari simpati ke pemerintah gak kayak gini. Justru yang ada malah dapat karma karena buang rezeki,” tambahnya.
Ia mengusulkan agar susu yang tidak terjual dibagikan kepada warga yang membutuhkan, bukan dibuang. Ia juga pun menyentil pihak-pihak yang mendukung aksi tersebut.
“Herannya banyak juga yang dukung kegiatan peternak yang buang susu ke got. Sementara masih banyak orang susah di Boyolali yang perlu minum susu," Husin menuturkan.
Husin menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak boleh dibenarkan.
"Alam gak bakal pernah suka dengan ini,” tegasnya.
Seperti diketahui, Boyolali, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan menyusul aksi ratusan peternak sapi perah, pengepul, dan pengusaha susu sapi yang memprotes kebijakan impor susu oleh pemerintah pusat.
Kebijakan tersebut berdampak serius, memaksa 30-50 ton susu segar terbuang sia-sia setiap harinya selama sepekan terakhir.
Aksi yang bertujuan menekan pemerintah agar menghentikan impor susu ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk membuang susu secara simbolis.
Protes dimulai di kompleks Kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali.
Para peserta aksi kemudian melakukan long march melalui sejumlah jalan utama, yang berujung di Monumen Susu Tumpah.
Di sini, bentuk protes diwarnai aksi satir “mandi susu”, di mana beberapa peserta menyiramkan susu segar ke tubuh mereka sebagai simbol kekecewaan mendalam.
Tak hanya itu, aksi juga diselingi dengan kegiatan simpatik berupa pembagian susu segar gratis kepada warga.
Namun, puncak protes dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Winong, tempat ratusan peternak membuang susu segar secara massal.
Para peternak mengeluhkan pembatasan kuota pembelian oleh Industri Pengolahan Susu (IPS), yang terjadi setelah kebijakan impor susu diberlakukan. Akibatnya, ribuan liter susu hasil produksi lokal tak terserap pasar.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (98.5%)