Sentimen
Positif (48%)
7 Nov 2024 : 13.30
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Jeep

Kasus: pengangguran, PHK

Raksasa Otomotif Babak Belur, Mau PHK 1.100 Karyawan

7 Nov 2024 : 20.30 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Raksasa Otomotif Babak Belur, Mau PHK 1.100 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manufaktur otomotif Stellantis mengatakan pihaknya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 1.100 karyawan di pabrik Jeep Gladiator di Toledo, Ohio, Amerika Serikat (AS).

Rencana PHK yang disampaikan Rabu (6/11/2024) ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi inventaris di seluruh operasinya di Amerika Utara.

"Ini adalah tindakan yang sulit untuk diambil, tetapi diperlukan untuk memungkinkan perusahaan mendapatkan kembali keunggulan kompetitifnya dan akhirnya mengembalikan produksi ke tingkat sebelumnya," kata Stellantis dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Kamis (7/11/2024).

Produsen mobil tersebut baru-baru ini merombak manajemen senior sebagai upaya untuk memulihkan penjualan yang merosot di wilayah tersebut. Stellantis juga telah memangkas tenaga kerja bergaji dan per jam selama setahun terakhir.

Adapun saham perusahaan telah turun sekitar 39% tahun ini.

Keputusan CEO Carlos Tavares untuk memangkas pekerja manufaktur, seperti yang ada di Toledo, telah membuat marah serikat pekerja United Auto Workers (UAW), yang mewakili para karyawan ini.

Presiden UAW Shawn Fain telah mengancam akan melakukan aksi mogok nasional di pabrik-pabrik Stellantis hanya setahun setelah pemogokan selama enam minggu di produsen mobil tersebut dan para pesaingnya di Detroit.

Fain menyoroti penundaan Stellantis dalam rencana investasi miliaran dolar ke pabrik baterai baru di Belvidere, Illinois sebagai tanda bahwa Stellantis mengingkari janji dalam kesepakatan ketenagakerjaan dengan serikat pekerja tahun lalu.

Stellantis mengatakan bahwa mereka mematuhi ketentuan tersebut.

UAW tidak menanggapi permintaan komentar tentang PHK tanpa batas waktu di Toledo, yang menurut Stellantis akan berlaku paling cepat pada tanggal 5 Januari 2025.

Keputusan ketenagakerjaan perusahaan tersebut menarik perhatian Wakil Presiden Kamala Harris dan Presiden terpilih Donald Trump yang meminta produsen mobil tersebut untuk mempertahankan pekerjaan di AS.

Trump mengatakan minggu lalu bahwa ia akan mengenakan tarif 100% pada Stellantis jika produsen mobil tersebut mencoba memindahkan pekerjaan AS ke Meksiko.

Karyawan yang terkena dampak di Pabrik Perakitan Selatan Toledo, yang dipindahkan dari dua shift menjadi satu shift, akan mendapatkan tunjangan pengangguran tambahan selama satu tahun berdasarkan kontrak UAW, menurut Stellantis.


(luc/luc)

Sentimen: positif (48.5%)