Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington
AS akan Kerahkan B-52 dan Kapal Perang ke Timur Tengah saat Kapal Induk Tinggalkan Kawasan Arab
Jurnas.com Jenis Media: News
Syafira | Senin, 04/11/2024 02:02 WIB
Sebuah B-52 Stratofortress, diterbangkan oleh Kapten Will Byers dan Mayor Tom Aranda di atas Afghanistan, dalam foto tidak bertanggal ini. Handout via REUTERS
WASHINGTON - Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengerahkan pesawat pengebom B-52, jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan kapal perusak Angkatan Laut ke Timur Tengah, dalam penyesuaian ulang aset militer saat kelompok penyerang kapal induk Abraham Lincoln bersiap meninggalkan wilayah tersebut.
Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengerahan akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang dan menunjukkan fleksibilitas gerakan militer AS di seluruh dunia.
"Jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder dalam sebuah pernyataan.
Amerika Serikat telah menempatkan dua kapal induk di Timur Tengah selama setahun terakhir dengan meningkatnya ketegangan sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023.
Penarikan Lincoln akan menciptakan kekosongan kapal induk hingga kapal induk lain dikerahkan ke Timur Tengah.
Penyesuaian terbaru pasukan AS di kawasan tersebut menyusul baku tembak langsung pada Oktober antara Israel dan Iran. Israel juga memerangi Hamas yang didukung Iran di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, dan telah melakukan serangan di Yaman setelah diserang oleh pejuang Houthi yang berpihak pada Iran.
Amerika Serikat telah berjanji untuk membantu mempertahankan Israel dari serangan dan melindungi pasukan AS di Timur Tengah, yang telah diserang oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran di Suriah, Irak, Yordania, dan di lepas pantai Yaman.
KEYWORD :Kapal Induk AS Pesawat Pembom Timur Tengah
Sentimen: negatif (88.7%)