FAJAR.CO.ID, JAKARTA — BEM FISIP UNAIR Surabaya, dibekukan usai membuat karangan bunga satire untuk Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Merespon hal tersebut, pegiat sosial dan politik memberikan sindiran keras kepada pemerintah yang anti kritik.

“Ada ya sebuah negara kalo dikritik auto marah, ya. Indonesia namanya,” kata Jhon dalam akun X, Minggu, (27/10/2024).

Padahal, kata dia, tugas rakyat ya memberi kritik bukan memberi puja-puji kepada pemerintah.

Apalagi lanjut Jhon, pemerintah sudah dihargai rakyat dengan gaji, tunjangan, kendaraan, rumah, keamanan dan asuransi.

“Lalu ketika dikritik malah represif kepada rakyat (tuannya sendiri)? Kalau gak tahan dikritik, pake rok aja pak,” tandasnya.

Diketahui, karangan bunga itu bertuliskan, 'Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi'.

Karangan bunga itu ditempatkan di Taman Barat FISIP Unair pada Selasa (22/10/2024). (selfi/fajar)