Sentimen
Positif (88%)
5 Des 2023 : 09.25
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Yamaha, Mitsubishi

Kab/Kota: Semarang, Gunung, Yogyakarta

Tokoh Terkait
Titi Dj

Titi Dj

Menikmati 'Konser' dari Kursi Belakang Mistubishi XForce

5 Des 2023 : 09.25 Views 3

Republika.co.id Republika.co.id Jenis Media: Otomotif

Menikmati 'Konser' dari Kursi Belakang Mistubishi XForce

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Terbawa lagi langkahku ke sana

Mantra apa entah yang istimewa

Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja

 

Potongan lirik lagu berjudul "Sesuatu di Jogja" mengalun jernih dari speaker-speaker yang terbenam di mobil XForce yang saya dan tiga wartawan lain dari Ibu Kota tumpangi saat membelah Jalan Raya Daendels, Yogyakarta, pada Senin (4/12/2023) siang.

 

Kami merupakan bagian dari rombongan wartawan Batch 1 yang mendapatkan kesempatan awal mengeksplorasi XForce, SUV compact terbaru keluaran pabrikan otomotif Jepang Mitsubishi. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memberikan tajuk acara ini "XForce Infinite Xcitement-Media Adventure 2023". Selama tiga hari dari Senin hingga Rabu (6/12/2023) ini di Yogyakarta dan Semarang, kami akan menjajal kendaraan 5 seater ini.

 

Saya duduk di kursi penumpang belakang pada hari pertama itu. Di telinga saya, alunan lagu dari head unit berukuran 12,3 inci yang disemburkan lewat speakernya terdengar jelas dan bulat. Setiap detil melodi alat musik seolah berlomba memperdengarkan bunyinya, mengiringi lantunan suara sang penyanyi Adhitia Sofyan.

 

Klaim yang diapungkan oleh MMKSI soal keunggulan sistem suara di XForce ini sepertinya tak berlebihan. Dynamic Sound Yamaha Premium namanya. Ada dua tweeter di pilar A, woofer pintu depan, dan speaker di masing-masing pintu belakang. Namun menariknya, pada sebagian besar waktu duduk di kursi belakang, suara lagu terdengar seperti keluar dari lantai, menyelinap dari bawah kursi menuju ke gendang telinga saya. Rekan wartawan yang duduk di sebelah saya juga menyatakan hal serupa.

 

Saya menikmati betul setiap lagu yang dimainkan sepanjang perjalanan kami dari Bandara Yogyakarta di Kulonprogo menuju Goa Pindul di Wonosari, Gunung Kidul. "Closer" dari Chainsmoker, "Sang Dewi" dari Titi DJ, "Mood" dari 24kGoldn di antara set list lagu yang diputar pada awal perjalanan kami.

 

Berikutnya, masuk deretan lagu bertemakan Jogja. Sampai akhirnya nostalgia lagu-lagu lokal 1990-an sampai 2000-an dan rock ballad luar negeri pada era yang sama, menemani kami hingga tiba kompleks Candi Prambanan pada malam harinya. 

 

Lagu-lagu yang mengiringi kami di perjalanan terasa berbeda di telinga saya ketika saya mengingat terakhir kali memutar sendirilagu-lagu itu. Bahkan beberapa di antaranya seperti mendapatkan sentuhan aransemen ulang karena detail-detail sound kecil yang keluar memanjakan telinga. Seperti menikmati konser, tapi tanpa perlu berdesakan, berdiri sepanjang waktu, apalagi sampai war ticket.

 

Rasa penasaran saya terjawab tanpa perlu bertanya karena para petinggi MMKSI yang hadir kemudian memberikan penjelasan soal audio sistem ini. Presiden Direktur MMKSI Atsushi Kurita dalam penjelasannya mengatakan Dynamic Sound Yamaha Premium yang terpasang di XForce dipersiapkan dengan detail dan mempertimbangkan berbagai hal.

 

Termasuk soal menggunakan atap tanpa panoramic sunroof di XForce. Tidak seperti para produk kompetitor yang menjadikan sunroof sebagai fitur unggulan. Selain pertimbangan berat yang ujung-ujungnya konsumsi bahan bakar, faktor upaya menjaga kualitas suara dari sistem audio juga menjadi alasan XForce tak memakai sunroof.  

 

"Suaranya juga menyesuaikan dengan kondisi jalanan dan kebisingan yang ditimbulkan saat mobil berjalan. Jika suara di luar bising, audionya akan otomatis semakin besar menyesuaikan," kata Intan Vidiasari, GM Marketing Communication dan PR Division MMKSI menambahkan.

 

Dalam kesempatan ini, Kurita dan para petinggi MMKSI mendengarkan masukan dari para awak media yang menjajal langsung XForce selama kurang lebih setengah harian. Mulai dari tampilan speedometer yang agak membingungkan bagi sebagian pengemudi, suspensi belakang yang sedikit rigid, dan berbagai hal lainnya.

 

Saya tentu saja tak bisa banyak memberikan masukan. Sebab, saya belum berada di belakang kemudi XForce untuk merasakan sensasi keunggulan mesin yang sebenarnya sama dengan yang dibenamkan di "kakaknya" Mitsubishi Xpander, tapi dengan berbagai penyempurnaan.

 

Namun dari beberapa jam duduk di kursi belakang, yang mungkin sedikit mengganggu saya adalah hand rest yang tidak dilapisi material empuk. Rasa kurang nyaman akan makin terasa saat menyandarkan tangan dalam waktu lama.

 

Sisi lain, seperti yang sudah disampaikan rekan-rekan media lain adalah suspensi belakang. Namun saya paham, keputusan untuk membuat suspensi belakang ini sedikit lebih keras dibandingkan Xpander harus dipilih demi handling kemudi yang lebih baik. 

 

Namun, bagi saya, pengaturan suspensi ini masih dalam batas wajar dan nyaman. Buktinya, saya sempat tertidur beberapa menit dalam perjalanan dan terbangun bukan karena guncangan.

 

Terlebih, bangku belakang XForce bisa dibikin rebah untuk membuat badan dalam posisi rileks. Head room dan leg room saya yang berpostur 170 cm juga sangat lega. Kursi belakang di bagian tengah juga bisa difungsikan sebagai handrest, yang jauh lebih empuk dibandingkan handrest di sisi pintu.

 

Jika merujuk kepada penjelasan pihak MMKSI yang menyatakan salah satu target market yang disasar adalah perempuan, keunggulan di audio XForce yang saya rasakan dari kursi belakang, ditambah fitur-fitur lain secara keseluruhan tentunya, rasanya memang cukup bisa memikat kaum hawa.

Sentimen: positif (88.6%)