Pembelaan Jokowi soal Salah Desain Longspan LRT Jabodebek

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

5 Agu 2023 : 12.15
Pembelaan Jokowi soal Salah Desain Longspan LRT Jabodebek
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal jembatan lengkung bentang panjang (longspan) Gatsu-Kuningan LRT Jabodebek yang disebut salah desain. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, jika memang ada koreksi maka harus diperbaiki.

"Kan saya sampaikan ini LRT ini adalah yang pertama kali kita kerjakan. Jadi kalau ada koreksi, ada yang perlu dievaluasi, perlu diperbaiki, kita perbaiki," katanya usai menjajal LRT Jabodebek di Jakarta, dikutip Sabtu (5/8/2023).

Ia juga meminta agar tidak mencari-cari kesalahan. Apalagi Indonesia tergolong baru memiliki transportasi LRT. Proyek ini sendiri konstruksinya dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero)

-

-

"Jangan senang mencari-cari kesalahan. Karena kesalahan pasti ada, karena baru pertama kali dan ini adalah produksi PT INKA. Konstruksinya dikerjakan oleh kita sendiri, semuanya kita sendiri. Jadi kalau ada kurang-kurang harus dimaklumi, tapi kita perbaiki," ujarnya.

Ia menyebut kalau pun ada penyesuaian sistem maka itu adalah hal yang biasa. Yang jelas semuanya sudah dihitung dan direncanakan dengan matang. Terkait upgrade sistem dan keamanan, ia meminta hal itu dicek ke Kementerian perhubungan atau PT KAI (Persero).

"Nanti sistem tanyakan ke Menhub (Budi Karya Sumadi) atau Dirut KAI (Didiek Hartantyo)," imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, ketika menangani proyek ini, ia membuat project management office (PMO) untuk memastikan integrasinya tercipta. Ia pun kemudian mengungkap 'borok' proyek ini, salah satunya, pada longspan dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan. Menurutnya, konstruksi itu salah desain.

"Itu salah desain karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya. Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya lebih lebar tikungannya," kata Tiko.

"Kalau tikungannya lebih lebar dia bisa belok sambil speed up, karena tikungannya sekarang udah terlanjur dibikin sempit, mau nggak mau keretanya harus jalan hanya 20 km/jam, pelan banget," pungkasnya.

(eds/eds)

Sentimen: positif (87.7%)