Bendung Katulampa Kering, Ternyata Sudah Diramal BMKG
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Bendung Katulampa dilaporkan terus menyusut. Tinggi muka air (TMA) berada dalam titik nol dan di bawah normal pada bulan Juli 2023 lalu.
Menurut petugas jaga bendung Katulampa, Ahmad Aliyudin, aliran masuk itu digunakan untuk kebutuhan induk irigasi. Sehingga tidak ada limpasan ke sungai Ciliwung, dikutip dari detik.com, Rabu (2/8/2023).
Dilaporkan masih ada air yang mengalir ke Ciliwung namun hanya 100 liter per detik. Tujuannya adalah agar ekosistem sungai tetap terjaga.
Ahmad menjelaskan hujan jarang turun di kawasan Puncak, Cisarua. Pada akhirnya ini menyebabkan debit air di bendungan tersebut tidak pernah mengalami kenaikan.
"Karena memang intensitas cuaca dari kawasan Puncak selama bulan Juli, memang belum ada hujan yang menyebabkan penambahan debit Tinggi Muka Air Sungai Ciliwung," katanya.
Fenomena kekeringan sebelumnya sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Lembaga itu mengatakan kondisi kemarau kali ini lebih kering dan hujan akan jarang turun hingga tidak ada sama sekali.
Wilayah Jakarta dan sebagian besar Jawa Barat dinyatakan telah masuk ke musim kemarau pada bulan Juli. Laporan BMKG pada Sabtu (22/7/2023), mengatakan tidak ada hujan meski terjadi sejumlah hujan ringan, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (2/8/2023).
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga pernah menyinggung fenomena kemarau kering. Hal tersebut terjadi akibat pemanasan Samudera Pasifik dan Hindia yang memicu penurunan curah hujan, yakni El Nino dan India Ocean Dipole (IOD) positif.
Pada bulan Juli, BMKG mencatat indeks El Nino 1,01 dengan level moderate. Ini telah masuk ke level index positif.
Menurut Dwikorita, catatan tersebut menjadikan musim kemarau tahun ini lebih kering dari biasanya. Curah hujan juga disebut pada kategori rendah dan sangat rendah.
Dia mengatakan hujan bakal jarang terjadi, yakni selama satu kali per bulan atau tidak turun sama sekali. Puncak kemarau di Indonesia diprediksi pada Agustus hingga awal bulan September.
[-]
Sentimen: netral (94.1%)