Jakarta, CNBC Indonesia - Central Bank Digital Currency (CBDC) atau rupiah digital masih dalam pembahasan di Bank Indonesia (BI), dengan melibatkan pihak berkepentingan lainnya terutama dari kalangan industri.

"Sabar ya, proof of concept CBDC dalam pematangan kan kita baru nerima Juli kemarin masukan dari industri. Kami di BI sedang godok," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Selasa (1/8/2023)

-

-

Setidaknya ada tiga hal yang diperhatikan dalam program CBDC. Pertama adalah kesiapan industri.

"Kenapa penting? Tentu saja kami perlu pertimbangkan kesiapan dari industri. Makanya Juli kita sudah minta masukan dari industri dari mulai kesiapan teknologi, sampai implikasinya," jelas Perry.

Kedua adalah kesesuaian dengan teknologi global. "Karena ini kan gak cuma di dalam negeri. Untuk itu, kami koordinasi dengan antara lain EIS, karena disana dengan proyek teknologi digital untuk CBDC dan lain-lain," paparnya.

Ketiga yaitu yang berkaitan dengan model bisnis. Perry tidak dapat memberikan waktu kepastian penerbitan dari CBDC.

[-]

-

Video: Rupiah Terus Perkasa, Kok IHSG Terus Loyo?
(mij/mij)