Cadangan Minyak Strategis AS Sekarat, Terendah dalam 38 Tahun
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bakal menjual 14 juta barel cadangan minyak strategis (SPR) Amerika Serikat minggu ini. Padahal, jumlah SPR AS saat ini menjadi yang paling sedikit dalam 38 tahun terakhir.
SPR adalah tempat penyimpanan bawah tanah yang menyimpan sejumlah besar minyak mentah yang dapat dilepas selama perang, badai, atau momen genting tertentu.
Namun, jumlah minyak di SPR turun sepertiga, tepatnya 36 persen, sejak Biden menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2021.
Hal itu, membuat pasokan minyak darurat jatuh ke titik terendah sejak Juni 1984. Saat itu, ekonomi AS dan permintaan energi secara signifikan lebih kecil dari sekarang.
Penjualan SPR dilakukan Biden untuk merespons perang Rusia-Ukraina demi menstabilkan harga BBM.
Kenaikan harga BBM di AS juga mengancam posisinya menjelang pemilihan paruh waktu 8 November mendatang.
"Mengingat beberapa minggu lagi dari pemilihan paruh waktu dan pemotongan (produksi) OPEC, pemerintahan Biden berusaha memastikan bahwa harga energi tidak menjadi perhatian utama," kata Presiden Lipow Oil Associates Andy Lipow, dikutip dari CNN, Rabu (19/10).
Biden sebenarnya bermaksud membeli kembali minyak mentah untuk cadangan darurat ketika harga berada pada atau di bawah US$67 dan US$72 per barel.
Direktur Pelaksana Strategi Energi Global di RBC Capital Markets Michael Tran memuji langkah yang diambil Pemerintah AS.
"Mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mencapai tujuan untuk mencoba menurunkan harga energi," katanya.
Harga rata-rata BBM di AS mencapai US$3,89 per galon pada Senin (17/10), naik sekitar US$0,20 dari bulan lalu dan US$0,56 lebih tinggi dari tahun lalu. Bahkan, harga BBM mencapai rekor rata-rata di atas US$5 pada Juni 2022.
[-]
(skt/dzu)[-]
Sentimen: negatif (87.7%)