Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk tengah melakukan rebranding nama sosial media Twitter beserta logonya menjadi X. Dalam upaya perubahan logo pada salah satu gedung kantornya, X mendapatkan aduan komplain dari pemerintah kota San Francisco, Amerika Serikat.

Pemerintah Kota San Francisco, membuka aduan dan meluncurkan penyelidikan terhadap tanda X raksasa yang dipasang di salah satu gedung di pusat kota. Gedung itu merupakan mantan markas Twitter yang saat ini dimiliki oleh Elon Musk.

Logo X itu muncul pada Jumat (27/7/2023) lalu, meski sudah sempat dihentikan polisi karena tidak terpasang dengan baik dan karenanya bisa membahayakan pejalan kaki. Pejabat setempat mengatakan, saat melakukan penggantian logo pada bangunan, perusahaan memerlukan izin untuk alasan desain dan keamanan.

"Setiap huruf atau simbol pengganti memerlukan izin untuk memastikan konsistensi sifat bersejarah bangunan," kata Juru Bicara Departemen Inspeksi Bangunan, juga memastikan tambahan terpasang dengan aman," Patrick Hannan, mengutip AP, Minggu (30/7/2023).

Begitu juga dengan mendirikan tanda di tas gedung, juga membutuhkan Izin. Hananan menambahkan perencanaan peninjauan dan persetujuan juga diperlukan untuk pemasangan tanda. Sehingga pemerintah kota kini mulai membuka pengaduan dan memulai penyelidikan.

Untuk diketahui Elon Musk membeli aplikasi yang terkenal dengan burung biru itu, dengan harga Rp 44 miliar tahun lalu. Kemudian pemilik dari Tesla itu juga mulai melakukan mengganti logonya menjadi X yang mulai muncul pada versi website.

-

-

[-]

-

Elon Musk Amsyong, Beli Twitter Rp 668 T Harganya Sisa Segini
(hsy/hsy)