Sayangnya memasuki game kedua, Gregoria sempat kecolongan. Akane Yamaguchi gantian menampilkan pola permainan terbaik dan memaksa wakil Indonesia tunduk 6-11 saat interval. 

Pebulu tangkis tuan rumah kian pede melesat selepas jeda. Gregoria dibuat tertinggal 10 angka di kedudukan 8-18, sebelum laga berakhir dengan skor 11-21 untuk keunggulan Akane Yamaguchi. 

Kemenangan Akane di set kedua memaksa laga berlanjut ke game penentu. Momen ini pun coba dimanfaatkan oleh tunggal putri Indonesia untuk bangkit lagi. 

Gregoria unggul 4-1 atas Akane di awal set ketiga. Variasi serangan dan placing menyilang yang dilancarkannya cukup efektif mengantar penggawa Tanah Air mengumpulkan poin demi poin.

Gregoria masih berada di posisi nyaman jelang interval lantaran unggul 7-3 dari Akane. Namun, dominasinya sedikit demi sedikit mulai ditantang oleh tunggal putri nomor satu dunia. 

Akane berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi hanya dua angka di kedudukan 10-8. Beruntung, pengembaliannya setelah itu yodak akurat, sehingga wakil Indonesia masih memimpin 11-8 saat jeda. 

Persaingan sengit langsung menyelimuti jalannya laga Gregoria vs Akane pasca interval. Wakil Indonesia sempat mencatatkan keunggulan lima angka dengan 15-10, tetapi laju poinnya dihentikan oleh sejumlah unforced errors. 

Tunggal putri Jepang lagi-lagi mendapat angin segar setelah mampu mengikis ketertinggalan menjadi 15-13. Torehan poin wakil tuan rumah kian mendekat di kedudukan 16-15. 

Namun, Gregoria mampu menunjukkan ketangguhannya di menit-menit akhir. Wakil Indonesia mendapat match point opportunity di kedudukan 20-18, sebelum berhasil menyudahi laga dengan kemenangan 21-18.