Sentimen
Positif (48%)
28 Jul 2023 : 10.37
Informasi Tambahan

BUMN: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Tokoh Terkait

Ada Tanda Tak Sedap Buat IHSG di Akhir Bulan Ini

28 Jul 2023 : 10.37 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Ada Tanda Tak Sedap Buat IHSG di Akhir Bulan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles pada perdagangan Kamis (27/7/2023), sekaligus mengakhiri penguatannya selama lima hari beruntun.

IHSG ditutup turun tajam 0,74% ke posisi 6.896,663. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.800 pada akhir perdagangan Kamis, setelah sempat bertahan di zona psikologis 6.900.

Setidaknya ada lima sektor yang memberatkan IHSG pada Kamis, di mana sektor teknologi menjadi pemberat terbesar yakni mencapai 2,31%. Selain sektor teknologi, ada sektor kesehatan (-1,2%), sektor infrastruktur (-1,11%), energi (-1,06%), dan industri (-0,8%).

-

-

Saham telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi pemberat terbesar IHSG pada Kamis, yakni mencapai 19,6 indeks poin.

Koreksi IHSG terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) mengumumkan hasil rapat dua harinya dini hari tadi waktu Indonesia.

The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bp) menjadi 5,25-5,5%, setelah pada pertemuan sebelumnya yakni edisi Juni 2023 menahan suku bunga acuannya.

Dengan kenaikan tersebut, suku bunga The Fed (Federal Fund Rate/FFR) sudah naik sebanyak 11 kali dengan total kenaikan sebesar 525 bp sejak Maret 2022. Suku bunga di level 5,25-5,5% saat ini adalah yang tertinggi sejak 2001 atau 22 tahun terakhir.

Kenaikan suku bunga sebesar 25 bp memang sudah sesuai ekspektasi pasar. Tetapi, yang membuat pasar kecewa adalah The Fed masih membuka kemungkinan kenaikan ke depan tergantung pada perkembangan data ekonomi.

Padahal, pasar berekspektasi jika kenaikan pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini.

Chairman The Fed, Jerome Powell menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung pada data yang berkembang.

"Bisa saya katakan ada kemungkinan bahwa kami akan menaikkan suku bunga kembali di September jika datanya meyakinkan," tutur Powell.

Namun, Powell juga mengindikasikan ada peluang The Fed untuk menahan suku bunga ke depan jika datanya mendukung.

"Saya juga bisa katakan ada peluang bagi kami untuk memilih menahan suku bunga. Kami akan melakukan penilaian secara hati-hati dari meeting ke meeting," imbuh Powell.

Belum jelasnya kebijakan The Fed ke depan akan menimbulkan lebih banyak ketidakpastian global karena investor harus menunggu dan mempertimbangkan rilis data ekonomi AS terbaru.

Alhasil, investor akan cenderung kembali wait and see dan membuat pasar saham kembali mengalami volatilitas yang tinggi.

Hari ini, rilis laporan keuangan emiten per semester I 2023 dan pergerakan saham di Wall Street dan bursa Asia akan mewarnai pergerakan bursa saham domestik.

Analisis Teknikal Foto: Putra
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Usai berhasil menembus dan bertahan di atas MA 200, yang biasanya digunakan sebagai penanda suatu saham/indeks saham berada dalam posisi uptrend, IHSG juga masih di atas Fibonacci 78,6% (6.880) yang menjadi resistance penting akhir-akhir ini.

Namun, koreksi tajam pada Kamis bisa mengganggu tren pembalikan arah IHSG.

Pada Kamis, IHSG membentuk pola candle bearish engulfing yang berpotensi menjadi tanda pelemahan akan berlanjut. Ini seiring IHSG gagal mendekati Fibonacci 100% (6.972) yang menjadi resistance kuat.

IHSG berpotensi menguji resistance yang kini menjadi support penting, yakni 6.880.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 62,92, setelah kemarin berada di area overbought.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dan di area positif, dengan kecenderungan yang sedikit menyempit.

Hari ini, IHSG berpeluang menguji support penting terdekat, yakni di area Fibonacci 78,6% (6.880) dan MA 200 (6.840) sebelum menentukan arah selanjutnya. Adapun, area resistance terdekat di level psikologis 6.900 dan 6.972 (Fibonacci 100%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

The Fed Tahan Suku Bunga, Apa Kabar IHSG Hari Ini
(trp/trp)

Sentimen: positif (48.5%)