Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Tokoh Terkait
Menangkal Serbuan Produk Halal China-Malaysia
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan demi menangkal serbuan produk halal dari luar negeri, seperti China dan Malaysia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan produksi produk halal Indonesia cukup tertinggal, salah satunya kalah dari Turki. Bahkan Indonesia juga kalah dari sejumlah negara nonmuslim yang menjadi produsen dengan kapasitas produksi yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik.
Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia yang mencapai 241 juta orang. Karena itulah, apabila Indonesia tak segera meningkatkan produksinya dan memperkuat pasar domestik produk halal, bisa-bisa semakin banyak produk halal asing yang masuk ke Indonesia.
"Negara-negara lain yang produksi pasti melihat Indonesia sebagai pasar besar. Oleh sebab itu mereka akan terus melihat celah-celah bagaimana mereka masukkan produk-produk halalnya ke Indonesia. Ini harus jadi catatan," kata Agus di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis (27/7) kemarin.
Tidak hanya itu, potensi besar itu juga terlihat dari angka konsumsi masyarakat muslim di Indonesia mencapai US$ 184 miliar. Dalam hal ini, ia menilai perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle diyakini menjadi salah satu elemen penting dalam pengembangan sumber ekonomi baru yang berkelanjutan.
"Dan pada 2025 diproyeksikan konsumsi masyarakat muslim Indonesia meningkat jadi US$ 281,6 miliar. Ini luar biasa baru kita bicara potensi pasar domestik, belum lagi potensi pasar global," ujarnya.
"Oleh karena itu dalam sambutan kali ini saya sampaikan, pentingnya pelaku usaha untuk bergerak dan antusias. Kalau yang belum mulai, memulai produksi produk halal. Untuk bisa menahan produk halal dari negara lain, itu bisa diisi produk Indonesia. Bagi yang sudah memulai itu bisa melakukan ekspansi," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) Kemenperin, Ari Kurnia Taufik mengatakan, produksi Indonesia masih kalah saing dari sejumlah negara lain. Adapun yang paling banyak masuk ke pasar RI ialah produk-produk yang berasal dari China. China sendiri merupakan salah satu negara non muslim yang menjadi pemain besar di Industri ini.
"Justru yang dari luar itu paling banyak kemarin China, salah satu negara non muslim yang main di industri halal juga. Sisanya ada Malaysia dan ada beberapa negara muslim lain di sekitar kita," kata Ari, saat ditemui di lokasi.
Oleh karena itu, salah satu upaya Kemenperin dalam menggenjot pasar dalam negeri ialah dengan mendirikan Pusat Pemberdayaan Industri Halal (PPIH) yang setara eselon II. Lewat PPIH, terus dilakukan edukasi dan pengembangan usaha produk halal yang diharapkan akan semakin meningkatkan antusiasme pelaku usaha untuk investasi di produk halal.
(fdl/fdl)Sentimen: positif (100%)