Sentimen
Positif (72%)
27 Jul 2023 : 02.57
Tokoh Terkait

Kantong Microsoft-Google Bisa Kempes Lawan ChatGPT-AI

27 Jul 2023 : 09.57 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Kantong Microsoft-Google Bisa Kempes Lawan ChatGPT-AI

Jakarta, CNBC Indonesia - Perlombaan adu canggih layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) memaksa Microsoft dan induk usaha Google, Alphabet) merogoh kocek dalam-dalam. Analis memperkirakan, demi mencapai profit, investasi AI kedua perusahaan bakal makin bengkak.

Microsoft menyatakan bahwa pengeluaran perusahaan melonjak untuk membangun data center pendukung teknologi AI. Belanja modal pada periode finansial berikutnya akan terus bertambah karena Microsoft harus membeli chip baru dari Nvidia Corp agar data center mereka mampu berfungsi sebagai infrastruktur teknologi AI.

Biaya yang membengkak rencananya akan ditanggung Microsoft lewat dua sumber pendapatan. Pertama, produk baru asisten AI bernama Copilot dengan harga berlangganan US$ 30 per bulan. Kedua, dari korporasi yang ingin menggunakan produk AI yang tersedia di layanan cloud Azure.

-

-

Microsoft dikabarkan memborong H100, chip buatan Nvidia yang khusus dibuat untuk AI.

"Hal yang sama terjadi di Amazon. Jika bukan kuartal ini, kuartal selanjutnya karena keduanya adalah cloud yang paling banyak digunakan untuk melatih AI saat ini," kata Ben Bajarin, CEO di Creative Strategies.

Alphabet saat ini masih bisa menahan laju pertumbuhan biaya. CFO Alphabet Ruth Porat menyatakan penyebab capex Alphabet belum meningkat karena ada penundaan dalam konstruksi data center baru.

"Terkait AI, meskipun Google menghabiskan hingga US$ 200 miliar untuk investasi AI dalam dekade ke depan, belum tentu pengguna atau investor menyambutnya dengan baik," kata Scott Kessler dari Third BRidge.

Namun, Google punya keunggulan dibanding Amazon dan Microsoft. Google memiliki chip rancangan sendiri untuk mendukung komputasi AI yang diberi nama Tensor Processor Unit. Meskpun begitu, menurut Porat, Google tetap akan membeli chip buatan perusahaan lain untuk melengkapi chip produksi sendiri.


[-]

-

Elon Musk Tinggalkan Twitter Kala Krisis, Ini Mainan Barunya
(dem/dem)

Sentimen: positif (72.7%)