Sentimen
Positif (64%)
25 Jul 2023 : 20.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Bendung Katulampa Kering, BMKG Sudah Ramal

25 Jul 2023 : 20.57 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

Bendung Katulampa Kering, BMKG Sudah Ramal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bendung Katulampa terus menyusut. Fenomena tersebut juga disertai ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai musim kemarau kering beberapa waktu lalu.

Tinggi muka air (TMA) pada bendungan yang terletak di wilayah Bogor, Jawa Barat, dilaporkan memang selalu di titik nol. Bahkan, selama bulan Juli 2023, kadar airnya sudah di bawah normal. Melansir detik.com, petugas jaga bendung Katulampa, Ahmad Aliyudin mengatakan aliran masuk untuk kebutuhan induk irigasi jadi tidak ada limpasan ke sungai Ciliwung.

Meski ada air yang dialirkan ke Ciliwung, hanya sekitar 100 liter per detik. Tujuannya supaya ekosistem sungai tetap terjaga.

-

-

Debit air yang tak pernah naik, menurutnya terjadi karena hujan jarang turun di kawasan Puncak, Cisarua yang juga merupakan hulu sungai Ciliwung. "Karena memang intensitas cuaca dari kawasan Puncak selama bulan Juli, memang belum ada hujan yang menyebabkan penambahan debit Tinggi Muka Air Sungai Ciliwung," katanya.

Sebelumnya, BMKG telah memprediksi kondisi musim kemarau yang lebih kering. Bahkan menyatakan hujan akan lebih jarang turun hingga tidak ada sama sekali.

Pada Juli lalu, BMKG mengatakan wilayah DKI Jakarta dan sebagian besar Jawa Barat telah masuk ke musim kemarau. Laporan lembaga itu pada Sabtu (22/7/2023) juga memperlihatkan tidak ada hujan meski ada beberapa kali hujan ringan, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (25/7/2023)

Dalam sebuah siaran pers, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga pernah mengingatkan soal fenomena kemarau kering. Ini merupakan dampak dari pemanasan Samudera Pasifik dan Hindia yang memicu penurunan curah hujan, yakni El Nino dan India Ocean Dipole (IOD) positif.

BMKG mencatat pada Juli jika indeks El Nino mencapai 1,01 dengan level moderate. Untuk IOD disebutkan telah masuk level index positif.

Dengan catatan tersebut, Dwikorita menjelaskan bisa membuat musim kemarau pada 2023 lebih kering. Bahkan curah hujan bisa berada dalam kategori rendah hingga sangat rendah.

Hujan akan terjadi sebulan sekali atau tidak ada hujan sama sekali, ungkapnya. Semnetara puncak kemarau, Dwikorita memprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal bulan September.


[-]

-

10 Daerah Dengan Suhu Terpanas di RI, Ciputat Tangsel Juara!
(npb/npb)

Sentimen: positif (64%)