Sentimen
Positif (98%)
25 Jul 2023 : 07.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung

Tokoh Terkait
Budi Hartono

Budi Hartono

Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong

Hartono Bersaudara Geser Dulu, Low Tuck Kwong Balik Jadi Orang Terkaya RI

25 Jul 2023 : 07.00 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Hartono Bersaudara Geser Dulu, Low Tuck Kwong Balik Jadi Orang Terkaya RI

Jakarta -

Raja batu bara Low Tuck Kwong kembali menduduki peringkat pertama orang terkaya di Indonesia, mengalahkan bos Djarum Hartono bersaudara. Saat ini ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$ 26,7 miliar atau setara dengan Rp 400,5 triliun (kurs Rp 15.000/dolar AS).

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires, Senin (24/7/2023), dirinya berhasil mengungguli orang terkaya sebelumnya, R. Budi Hartono, usai harta kekayaannya hari ini melonjak 1,42% atau setara dengan US$ 347 juta (Rp 5,2 triliun). Berkat itu hari ini ia juga masuk dalam daftar today Winners Forbes Real Time.

Berbeda dengan daftar orang terkaya Indonesia Forbes yang dirilis rutin setiap tahunnya, di mana kekayaan kedua bos Djarum Budi dan Michael digabung. Dalam daftar real time ini, kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono dipisah. Hal ini juga membuat harta Low Tuck Kwong jadi nomor satu di RI, dan peringkat ke-58 di dunia.

-

-

Sementara itu untuk posisi Budi Hartono dalam pencarian orang terkaya di Indonesia dalam daftar tersebut berada di bawah Low Tuck Kwong. Budi Hartono tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 26,4 miliar atau sekitar Rp 396 triliun. Secara global, Budi Hartono menempati rangking 60 dalam daftar orang terkaya dunia.

Sementara, Michael Hartono berada di urutan ketiga dalam pencarian orang terkaya di Indonesia. Michael tercatat memiliki harta kekayaan sebesar US$ 25,2 miliar atau Rp 378 triliun. Michael Hartono menempati urutan ke-64 dalam daftar orang terkaya di dunia.

Sosok Low Tuck Kwong

Masih berdasarkan laporan Forbes, pria kelahiran Singapura ini merupakan pendiri Bayan Resources yakni perusahaan tambang Indonesia. Selain itu, ia juga mengendalikan perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dikenal Manhattan Resources.

Di luar itu, Low Tuck Kwong juga tercatat memiliki peran di The Farrer Park Company, Samindo Resources dan Voksel Electric. Tak berhenti di sana, ia juga terlibat di SEAX Global yang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia dan Malaysia.

Sebelum menjadi orang terkaya seperti sekarang, Low Tuck Kwong bekerja di perusahaan konstruksi ayahnya saat remaja. Kemudian, ia memutuskan untuk pindah ke Indonesia pada 1972 untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik.

Di Indonesia, Low mengawali bisnis sebagai kontraktor bangunan. Namun, kejayaan ia raih setelah berhasil membeli tambang pertamanya pada 1997.

Kemudian dikutip dari laman Bayan Resources, pada 1973 Low Tuck Kwong mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yakni kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan sipil dan struktur kelautan. Perusahaan dengan cepat menjadi pelopor dalam pekerjaan pondasi tiang pancang yang kompleks dan kontraktor terkemuka di Indonesia pada periode 1980 dan 1990-an.

Pada 1988, JSI masuk ke kontrak tambang batu bara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka ketika Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP) pada 1998. Pada saat GBP belum memulai penambangan dan Terminal Batubara Balikpapan di bawah DPP memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun.

Di bawah Low Tuck Kwong, Bayan Group bertransformasi menjadi perusahaan tambang batu bara. Bayan Group dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batu bara.

Sementara itu berdasarkan catatan detikcom, Low Tuck Kwong sendiri berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya RI berkat keputusannya yang sangat cemerlang.

Diketahui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 17 November 2022 lalu disetujui bahwa perseroan melakukan stock split 1:10. Artinya, harga saham BYAN yang saat itu Rp 94.500 menjadi Rp 9.450 setelah stock split.

Langkah ini diambil karena saham BYAN dinilai terlalu tinggi, sehingga ditakutkan konsumen kehilangan minat membeli. Seandainya stock split tidak dilakukan, maka harga saham BYAN saat ini mencapai Rp 196.000.

Dari pertumbuhan saham perusahaannya inilah Low Tuck Kwong kemudian berhasil mengumpulkan pundi kekayaan. Tidak tanggung-tanggung, selang beberapa bulan usai keputusan itu dijalankan, ia langsung menjadi orang terkaya di Indonesia mengalahkan 'juara bertahan' Hartono bersaudara.

(kil/kil)

Sentimen: positif (98.8%)