Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pengangguran, PHK
Tokoh Terkait
Cari Kerja Susah hingga Krisis Biaya Hidup
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Triple crisis menjadi momok menakutkan yang digaungkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Triple crises yang dimaksud adalah ketika krisis ekonomi terjadi bersamaan dengan ketegangan geopolitik antar negara dan ancaman iklim terhadap lingkungan.
Ekonom lantas menjelaskan dampak nyata triple crises yang bakal membuat cari kerja makin susah hingga krisis biaya hidup.
Ekonom dan Direktur Celios Bhima Yudhistira mengamini kombinasi krisis yang bakal terjadi dengan triple crises atau perfect storm. Banyak negara bahkan diprediksi tidak hanya menghadapi inflasi, tapi juga stagflasi.
Bhima mendeskripsikan stagflasi sebagai kondisi di mana terjadi kenaikan harga-harga barang, tapi tidak diimbangi dengan kesempatan kerja dan output produksi.
"Jadi bayangkan harga barang naik, tapi upah minimum hanya naik 1 persen, sedangkan inflasi hampir 6 persen. Berarti tanda-tanda terjadinya stagflasi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).
Selain krisis ekonomi, krisis lingkungan dan geopolitik juga mengkhawatirkan. Terbaru, ada ketegangan antara AS dan Arab Saudi menyusul rencana OPEC untuk memangkas produksi minyak.
Menurut Bhima, kombinasi krisis tersebut tidak mirip seperti krisis 1998 dan 2008. Namun, lebih menyerupai krisis 1970-an ketika ada perang, hiperinflasi, stabilitas politik terguncang, dan kenaikan harga komoditas yang tidak bisa diperkirakan.
"Dampak riil bagi masyarakat adalah mencari kerja semakin susah, pengangguran semakin banyak, angka kemiskinan akan meningkat," jelas Bhima.
Selain itu, triple crises bakal membuat krisis biaya hidup karena harga-harga barang sudah semakin mahal. Bahkan, ada ancaman korban jiwa seperti krisis iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam semakin tinggi.
Di lain kesempatan, Ekonom Makroekonomi LPEM FEB UI Teuku Riefky juga mengamini ganasnya dampak triple crises atau perfect storm yang bakal dirasakan masyarakat Indonesia.
Menurut Riefky, triple crises dan perfect storm itu memiliki kemiripan, yakni ketika krisis datang bersamaan.
"Jadi krisis utang, sektor riil, juga krisis ekonomi datangnya bersamaan. Ini sering disebut triple crises atau perfect storm. Intinya adalah ada tekanan ekonomi dalam waktu yang bersamaan," jelasnya.
Riefky juga menyoroti dampak resesi dan stagflasi yang akan mengguncang sektor ekspor dan impor Indonesia serta investasi.
"Secara spesifik tentu akan terjadi inflasi, tapi kalau sampai badai PHK itu saya tidak bisa bilang. Karena itu bergantung seberapa kuat perusahaan dan industri," tutur Riefky.
Ia lantas menyarankan kepada pemerintah untuk bisa melakukan pengendalian harga melalui tim pemantauan dan pengendalian inflasi daerah (TPID) dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
[-]
(skt/bir)Sentimen: negatif (100%)