Menkominfo Budi Arie Minta AI Diregulasi, Singgung China-AS
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Banyak yang memprediksi AI akan mempermudah kehidupan manusia, tetapi juga membawa dampak buruk.
Sejumlah negara sudah mulai mengatur AI agar punya rambu-rambu dalam penggunaannya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa AI perlu diatur. Regulasi yang dibuat harus menjawab tantangan dan kemajuan teknologi ke depan.
Menurut dia, ada 4 tantangan di bidang teknologi yang mencakup IoT (Internet of Things), cloud, blockchain, dan AI.
"Ini perlu segera dirumuskan berbagai regulasi dan juga bagaimana merangsang perwujudan keempat tadi," ujar Budi dalam wawancara dalam program Profit di CNBC Indonesia.
Soal AI, kata dia, Indonesia sudah harus mengkhususkan diri ke data scientist, yang menjadi sebuah basis untuk membangun AI.
Ia menilai bahwa saat ini era sudah bergeser. Data menjadi aset penting untuk diolah hingga menjadi AI.
"Kita akan sosialisasikan kepada para pendidik, rektor, untuk udah mulai mahasiswa didorong bagaimana terciptanya data scientist yang banyak dari Indonesia," tuturnya.
Di dunia, kata Budi, saat ini yang bertarung untuk menguasai AI adalah Amerika dan China. Kedua negara fokus menciptakan inovasi dan kemajuan, karena teknologi ini urusannya dengan kemajuan.
"Syarat kemajuan apa ya inovasi, kalau nggak ada inovasi gimana mau maju." pungkasnya.
[-]
-
Kiamat Dokter Makin Nyata Gegara ChatGPT, Cek Bukti Terbaru!(fab/fab)
Sentimen: positif (86.5%)