Sentimen
Positif (93%)
21 Jul 2023 : 09.30
Tokoh Terkait

Pavel Durov Klaim Telegram Punya 800 Juta Pengguna Aktif Bulanan di Awal 2023

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Tekno

21 Jul 2023 : 09.30
Pavel Durov Klaim Telegram Punya 800 Juta Pengguna Aktif Bulanan di Awal 2023

Liputan6.com, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov mengklaim pada awal tahun 2023 ini, pengguna platform messaging tersebut sudah tembus angka 800 juta pengguna aktif bulanan.

"Setiap hari, lebih dari 2,5 juta pengguna baru mendaftar Telegram, dan awal tahun ini kami melampaui 800 juta pengguna aktif bulanan," kata Pavel Durov, melalui kanal Telegram-nya Du Rove's Channel.

Namun menurutnya, pertumbuhan besar tersebut berarti pengeluaran yang lebih tinggi, untuk penyimpanan dan lalu lintas untuk melayani para pengguna aplikasi Telegram.

"Untungnya, Telegram sangat efisien dalam hal pengeluaran dan kami memiliki awal yang baik dengan monetisasi tahun lalu," ujarnya, dikutip Jumat (21/7/2023).

Pavel Durov mengungkapkan, monetisasi tersebut memang belum menguntungkan dan tidak mungkin tercapai hanya pada tahun kedua. Namun menurutnya, Telegram lebih dekat ke profitabilitas ketimbang Twitter dan Snap.

Lebih lanjut, untuk mendanai pertumbuhan berkelanjutan Telegram hingga mencapai titik break-even, perusahaan menerbitkan oblikasi senilai sekitar USD 270 juta.

"Sekali lagi kami beruntung memiliki partisipasi pendanaan yang terkenal dengan reputasi bintang," kata CEO Telegram itu.

Di situ, dia juga mengungkapkan dirinya membeli sekitar seperempat dari obligasi baru Telegram, di mana ia menginvestasikan puluhan juta untuk pertumbuhan platformnya tersebut.

"Ini merupakan tambahan dari ratusan juta yang saya habiskan selama 10 tahun terakhir untuk menjaga agar Telegram tetap beroperasi," kata Durov.

"Beberapa orang menyarankan agar saya membeli rumah atau jet. Tapi saya lebih memilih untuk tetap fokus pada pekerjaan saya, tanpa 'memiliki' apapun (yah, selain Telegram, beberapa Bitcoin dan beberapa Toncoin)."

Pavel Durov juga mengklaim, ratusan juta orang mendaftar ke Telegram, karena mereka ingin platform messaging yang independen dan mengutamakan penggunanya.

Setelah WhatsApp menggulirkan kebijakan privasi baru, banyak pengguna yang mulai mencari alternatif aplikasi pesan instan lain, terutama Telegram dan Signal. Apakah Telegram dan Signal lebih bersahabat dan aman dari WhatsApp?

Sentimen: positif (93.9%)