Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Hindu
Event: Perang Dunia II
Tokoh Terkait
Video Oppenheimer Bilang 'Kini Aku Menjadi Kematian', Ngeri
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Bapak bom atom, J. Robert Oppenheimer, sedang menjadi pembicaraan seiring rilis film karya Christopher Nolan yang berjudul "Oppenheimer". Salah satu momen bersejarah Oppenheimer adalah saat ia mengungkapkan perasaannya menyaksikan bom atom meledak di Hiroshima dan Nagasaki.
Oppenheimer adalah ahli fisika ternama yang bekerja untuk Proyek Manhattan di Los Alamos Labroratory di Amerika Serikat. Proyek ini sukses menciptakan bom atom.
Pada 16 Juli 1945, Oppenheimer dan orang-orang lain yang terlibat di Proyek Manhattan menyaksikan sendiri ledakan bom atom pertama pada pasir di Amerika Serikat. Tak lama setelah itu, dua bom atom dijatuhkan di Jepang membunuh ribuan orang di Hiroshima dan Nagasaki.
Sebagian besar orang yang terlibat di Proyek Manhattan menyatakan kesuksesan mereka mengakhiri Perang Dunia II merupakan buah positif dari senjata hasil karya mereka.
"Meskipun ini membawa kematian dan kehancuran dalam skala yang mengerikan, mereka juga berhasil menghindari korban lebih banyak. Orang Amerika, Inggris, dan Jepang," kata Leslie Groves, Direktur Manhattan Project seperti dikutip oleh IFL Science, Selasa (18/7/2023). Di film "Oppenheimer", Groves diperankan oleh Matt Damon.
Kini, aku menjadi kematian, penghancur duniaJ. Robert OppenheimerOppenheimer sendiri sadar terhadap tanggung jawabnya dan merupakan orang yang paling sering dikaitkan dengan bom atom. Dalam dokumenter berjudul "The Decision to Drop the Bomb", ia mengungkapkan perasaannya saat melihat ledakan bom atom pertama. Oppenheimer mengutip sebuah bait dari sebuah syair di epos Mahabharata, Bhagavadgita.
[Gambas:Youtube]
"Kami tahu dunia tidak akan lagi sama. Beberapa orang tertawa. Beberapa orang menangis. Kebanyakan hanya diam," kata Oppenheimer. "Saya ingat sebuah bait dari syair Hindu, Bhagavadgita. Wisnu mencoba membujuk sang pangeran untuk melaksanakan tugasnya dengan berubah wujud menjadi berlengan banyak. Ia mengatakan, 'Kini, aku menjadi kematian, penghancur dunia.' Saya rasa kami semua berpikir seperti itu."
Kepada Presiden Truman, Oppenheimer juga sempat menyampaikan rasa bersalahnya. Ia mengatakan, "Saya merasa seperti ada darah di tangan saya."
Beban yang ia rasakan membuatnya menentang upaya pemerintah Amerika Serikat mengembangkan bom nuklir yang lebih mematikan, yaitu bom hidrogen. Namun, upaya Oppenheimer sia-sia karena AS dan Uni Soviyet malah berlomba membuat sebanyak mungkin senjata nuklir yang lebih mematikan.
[-]
(dem/dem)
Sentimen: negatif (99.9%)