Sentimen
Negatif (99%)
14 Jul 2023 : 15.31
Partai Terkait
Tokoh Terkait

PDIP Minta Heru Budi Lepas Pengawalan Ala Paspamres Saat Bertugas Jadi Pj Gubernur

14 Jul 2023 : 22.31 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Metropolitan

PDIP Minta Heru Budi Lepas Pengawalan Ala Paspamres Saat Bertugas Jadi Pj Gubernur

Lebih lanjut, Gembong mengaku bakal bertemu Heru Budi untuk membahas persoalan ini secara langsung. Dia berharap, bakal ada evaluasi kinerja agar ke depan pengamanan Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta tak berlebihan hingga mengganggu tugas wartawan.

"Prinsip dasarnya itu jangan sampai terjadi jurang pemisah antara Pj dengan masyarakat dan media. Ini jadi jangan ada jurang pemisah. Maka efeknya tidak baik," ujar Gembong.

Sebelumnya, penjagaan para ajudan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dikeluhkan para awak media yang bertugas di Balai Kota DKI Jakarta.

Salah satunya seperti yang dialami oleh jurnalis Suara.com, Fakhri Fuadi, saat meliput agenda kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dengan Pemprov Bali pada Senin, 10 Juli 2023 di Ruang Pola Balai Kota DKI.

Usai meneken kerja sama antar kedua daerah itu, para awak media menunggu Heru Budi bersama Gubernur Bali I Wayan Koster di titik konferensi pers hendak dilakukan.

Kronologi Awak Media Didorong Ajudan Pj Gubernur Saat Bertugas di Balai Kota 

Awalnya, dipasang garis pembatas dengan jarak dekat untuk memisahkan wartawan dengan para pejabat yang akan menyampaikan keterangan.

Ajudan yang berjaga menyadari garis pembatas tersebut kurang panjang. Lalu, memutuskan pihak Pemprov DKI Jakarta untuk menambah pembatas di samping kanan. Namun, garis itu dipasang lebih mundur dari pembatas awal.

Akibatnya, sejumlah wartawan yang sudah mengambil posisi sesuai garis awal mundur melewati pembatas. Wartawan Suara.com Fakhri Fuadi yang masih berada sejajar di garis awal mendadak didorong oleh salah satu ajudan Heru.

"Mundur, mundur," ujar ajudan Heru itu sambil mendorong bahu Fakhri.

Tak terima didorong-dorong, Fakhri melepas tangan ajudan yang memegang bahunya. Fakhri meminta sang ajudan untuk tak mendorongnya.

"Iya Pak, enggak usah dorong-dorong. Biasa saja," balas Fakhri.

"Kamu enggak bisa dibilangin, kalau dikasih tahu nurut," jawab ajudan Heru dengan nada tinggi.

Padahal, saat itu garis pembatas baru saja dipasang dan para jurnalis yang melewati garis memang hendak mundur.

"Emang saya mau ngapain sih? Emang mau nyerang? Kan, saya cuma liputan enggak membahayakan," jawab Fakhri.

 

Sentimen: negatif (99%)