Kritik Keras BWF, Axelsen Tetap Cinta Badminton
CNNindonesia.com Jenis Media: Sport
Pemain tunggal putra nomor satu dunia Viktor Axelsen tetap mencintai bulu tangkis meski melontarkan kritik kepada Federasi Badminton Dunia (BWF).
Sebuah unggahan simpel dari Axelsen di media sosial seperti menjadi curahan hati bintang Denmark itu soal olahraga yang ditekuninya dan membesarkan namanya tersebut.
Setelah mengeluarkan komentar berisi kritik kepada BWF dalam beberapa hari terakhir, Axelsen kemudian mengunggah sebuah video dirinya sedang bermain badminton dan menyematkan emoticon bergambar hati.
Axelsen sebelumnya sempat mempersoalkan denda yang diterimanya lantaran tidak tampil di Singapore Open dan uang hadiah Indonesia Open yang belum ia terima.
Cuitan Axelsen tersebut mengundang reaksi BWF yang kemudian melontarkan klarifikasi, juga di media sosial. BWF menyebut beberapa bagian dari pernyataan Axelsen tidak tepat dan keluar konteks tanpa memperinci dengan pasti bagian tersebut.
Usai BWF menyatakan bakal menangani masalah bersama Axelsen dan asosiasi badminton Denmark, sang atlet kemudian kembali mengeluarkan pernyataan balasan. Axelsen mempertanyakan perihal kewajiban atlet top yang sedang cedera datang ke turnamen besar.
[Gambas:Twitter]
Menurut sudut pandang Axelsen, hal tersebut tidak masuk akal bila menimbang akomodasi pemain ditanggung secara pribadi. Seharusnya BWF bisa mencari solusi dengan menanggung biaya akomodasi atlet yang masuk Top Committed Players sehingga mereka bisa tetap datang ketika cedera.
"Bila memang itu yang kalian inginkan, tak masalah. Namun jangan katakan kesejahteraan pemain adalah hal penting bagi kalian. Bila memang itu masalahnya, kalian bisa menginvestasikan pada tiket pesawat dan biaya hotel 1-2 hari bagi atlet yang punya kewajiban melakukan promosi," ujar Axelsen.
Saat ini Axelsen masih kukuh berada di peringkat satu dunia sektor tunggal putra dengan 101205 poin, jauh meninggalkan Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat kedua denagn 89811 poin.
[-]
(nva/nva)Sentimen: negatif (65.3%)