Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Indonesia Investment Authority (INA)
Tokoh Terkait
Lebih Cuan Ekuitas, INA Tak Minat Investasi Obligasi
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah menegaskan, tidak berminat pada investasi obligasi karena keuntungan yang diperoleh tidak setinggi pada investasi ekuitas.
"Tujuan kita itu memang ekuitas, karena nilai timbal balik lebih tinggi," ujarnya dalam acara Economic Update CNBC, Jumat (14/7).
Ridha memaparkan, dengan memperoleh keuntungan yang cepat, maka perseroan dapat langsung memperbaiki kinerja aset-aset tersebut. "Jadi membantu dengan baik. Jadi obligasi memang bukan target kita, jadi memang sengaja akan turun dan ekuitasnya akan naik," imbuhnya.
Saat ini, lanjutnya, investasi yang paling dominan ditempatkan pada sektor infrastruktur dengan porsi 40%, digital sekitar 20-30%, sementara sisanya merupakan sektor lain dari ke empat sektor yang dijalankan yaitu kesehatan dan energi terbarukan.
"Tapi ini akan berubah ya. Jadi misal sekarang target investasi kita di kesehatan itu cukup banyak. Sementara Infra dan digital cukup banyak. Nah di digital kita sedang melirik lirik data center, belum lagi fiber optic, belum lagi yang lain lain. Untuk energi terbarukan kita sudah masuk perusahaan geothermal," jelasnya.
Tahun ini, kata Ridha, akan melakukan ekspansi dari ke empat sektor yang ada. "Nah tahun ini akan ada yang kita bilang bolt on acquisition, jadi tambahan ekspansi dari yang sudah ada. Jadi kita itu memperdalam dan memperlebar, tapi tetep aja dari 4 itu sementara ini," ungkapnya.
[-]
-
INA Gandeng Chandra Asri, Bangun Pabrik Ini Ternyata(fsd/fsd)
Sentimen: positif (98.5%)