Sentimen
Negatif (94%)
14 Jul 2023 : 19.08
Tokoh Terkait

Jelang Weekend, IHSG Hadapan Ujian Ini

14 Jul 2023 : 19.08 Views 7

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Jelang Weekend, IHSG Hadapan Ujian Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Kamis (13/7/2023), usai mengalami pergerakan IHSG yang volatil.

IHSG naik tipis 0,03% ke posisi 6.810,21. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.800, setelah sempat terkoreksi dan menyentuh kembali level psikologis 6.700.

Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi penopang paling besar IHSG pada Kamis, yakni sebesar 1,78%.

-

-

Selain sektor kesehatan, sektor energi juga menjadi salah satu penopang IHSG yakni sebesar 0,93%. Padahal sebelumnya di sesi I Kamis, sektor energi sempat memberatkan indeks.

Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil menguat kembali, meski tipis-tipis.

Saham raksasa batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang sebelumnya sempat menjadi salah satu pemberat IHSG pada sesi I Kamis, pada akhirnya kembali menjadi penopang terbesar IHSG yakni mencapai 8,5 indeks poin.

IHSG pada Kamis bergerak cenderung volatil, meski sentimen pasar global cenderung positif. Sentimen global datang dari Amerika Serikat (AS), di mana inflasinya pada periode Juni 2023 kembali melandai.

Inflasi konsumen (consumer price index/CPI) AS periode Juni 2023 naik 3% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang tumbuh 4%. Angka ini juga sedikit lebih baik dari prediksi pasar disurvei oleh Dow Jones sebesar 3,1%.

Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021 di mana inflasi menyentuh 2,6%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Paman Sam juga melandai mencapai 0,2% pada Juni 2023, dari sebelumnya yang naik 0,1% pada Mei lalu. CPI bulanan juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.

CPI bulanan dipicu oleh sektor perumahan serta makanan. Kendati demikian, harga pangan AS hanya naik 0,1% (mtm) pada Juni, lebih rendah dibandingkan 0,2% (mtm) pada Mei.

Sementara itu, CPI inti AS mencapai 4,8% (yoy) pada Juni 2023, dari sebelumnya naik 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, CPI inti mencapai 0,2% (mtm) pada Juni tahun ini, lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Mei.

CPI inti juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi CPI inti di angka 5% (yoy) dan 0,3% (mtm).

Dengan inflasi konsumen yang melandai, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diharapkan bisa melunak secepatnya.

Chairman The Fed, Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah menahan suku bunga pada Juni di kisaran 5,0-5,25%.

Pasar kini berekspektasi 94,2% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada akhir bulan ini. Ekspektasi cenderung sedikit meningkat dibandingkan pada semalam waktu Indonesia yang masih sebanyak 93%.

Analisis Teknikal Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis, IHSG membentuk pola candle spinning top yang menandakan keraguan investor sekaligus dalam situasi tertentu bisa menjadi indikasi awal pembalikan harga.

IHSG masih tertahan di kisaran resistance terdekat berupa Fibonacci rectracement 61,8% (6.808). Penembusan ke atas resistance ini bisa membuat IHSG menatap resistance selanjutnya di 6.880 (Fibonacci 78,6%).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI berada di 63,44.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal, dengan kecenderungan yang semakin melebar.

IHSG berpeluang menguji kembali area Fibonacci 38,2% (6.808) sebelum menentukan arah selanjutnya. Apabila berhasil, area resistance selanjutnya untuk IHSG adalah Fibonacci 78,6%, yakni di level 6.880.

Namun, apabila gagal, area support terdekat berada di area Fibonacci 50% (6.758) dan MA 20 (6.710).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

IHSG Bisa Ditutup Hijau, Ini Syaratnya
(trp/trp)

Sentimen: negatif (94.1%)