Sentimen
Negatif (97%)
14 Jul 2023 : 10.44
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Tokoh Terkait

IHSG Finish Naik Tipis-tipis, 5 Saham Ini Jadi Penggeraknya

14 Jul 2023 : 10.44 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

IHSG Finish Naik Tipis-tipis, 5 Saham Ini Jadi Penggeraknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis pada perdagangan Kamis (13/7/2023), di mana pergerakan IHSG pada hari ini kembali volatil.

Hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG naik tipis 0,03% ke posisi 6.810,21. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.800, setelah sempat terkoreksi dan menyentuh kembali level psikologis 6.700.

Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi penopang paling besar IHSG pada hari ini, yakni sebesar 1,78%. Selain sektor kesehatan, sektor energi juga menjadi salah satu penopang IHSG yakni sebesar 0,93%. Padahal sebelumnya di sesi I hari ini, sektor energi sempat memberatkan indeks.

-

-

Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil menguat kembali, meski tipis-tipis.

Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga Bayan Resources BYAN 8,48 18.000 2,86% Bank Mandiri BMRI 4,78 5.350 0,94% GoTo Gojek Tokopedia GOTO 2,18 109 0,93% Semen Indonesia SMGR 1,93 6.725 3,46% Astra International ASII 1,19 6.800 0,37%

Sumber: Refinitiv

Saham raksasa batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang sebelumnya sempat menjadi salah satu pemberat IHSG pada sesi I hari ini, pada akhirnya kembali menjadi penopang terbesar IHSG yakni mencapai 8,5 indeks poin.

IHSG pada hari ini bergerak cenderung volatil, meski sentimen pasar global cenderung positif. Sentimen global datang dari Amerika Serikat (AS), di mana inflasinya pada periode Juni 2023 kembali melandai.

Inflasi konsumen (consumer price index/CPI) AS periode Juni 2023 naik 3% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang tumbuh 4%. Angka ini juga sedikit lebih baik dari prediksi pasar disurvei oleh Dow Jones sebesar 3,1%.

Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021 di mana inflasi menyentuh 2,6%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Paman Sam juga melandai mencapai 0,2% pada Juni 2023, dari sebelumnya yang naik 0,1% pada Mei lalu. CPI bulanan juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.

CPI bulanan dipicu oleh sektor perumahan serta makanan. Kendati demikian, harga pangan AS hanya naik 0,1% (mtm) pada Juni, lebih rendah dibandingkan 0,2% (mtm) pada Mei.

Sementara itu, CPI inti AS mencapai 4,8% (yoy) pada Juni 2023, dari sebelumnya naik 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, CPI inti mencapai 0,2% (mtm) pada Juni tahun ini, lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Mei.

CPI inti juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi CPI inti di angka 5% (yoy) dan 0,3% (mtm).

Dengan inflasi konsumen yang melandai, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diharapkan bisa melunak secepatnya.

Chairman The Fed, Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah menahan suku bunga pada Juni di kisaran 5,0-5,25%.

Pasar kini berekspektasi 94,2% jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada akhir bulan ini. Ekspektasi cenderung sedikit meningkat dibandingkan pada semalam waktu Indonesia yang masih sebanyak 93%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir
(chd/chd)

Sentimen: negatif (97%)