Sentimen
Negatif (100%)
13 Jul 2023 : 11.10

AS Blak-blakan Alasan Kirim Bom Menyeramkan ke Ukraina

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

13 Jul 2023 : 11.10
AS Blak-blakan Alasan Kirim Bom Menyeramkan ke Ukraina
Jakarta -

Keputusan Amerika Serikat untuk mengirimkan bom cluster yang teknologinya mengerikan ke Ukraina dikecam beberapa pihak. Akan tetapi, AS merasa punya alasan kuat untuk itu.

Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, menyebut bahwa Ukraina tidak bisa bertahan jika tidak disuplai oleh bom cluster. Pasalnya saat ini, pasokan senjata konvensional ke Ukraina terhambat beberapa hal.

"Stok amunisi di seluruh dunia dan di Ukraina mulai habis. Maka, pilihan berat tapi penting adalah memberi mereka amunisi cluster karena jika kita tidak melakukannya, mereka akan kehabisan amunisi. Jika mereka kehabisan, mereka tidak berdaya," sebut Blinken.

-

-

Blinken membela diri soal kekhawatiran bom cluster yang dikirim Amerika akan membahayakan warga sipil dalam waktu lama karena menginjak bom yang tidak meledak. Sebab, kondisi itu sudah terjadi dengan Rusia telah menggunakan bom cluster di Ukraina.

"Setiap sekutu yang saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka mengerti mengapa kami melakukan hal ini," kata Blinken seperti dikutip detikINET dari NBC News.

Jadi, bom cluster akan memuntahkan bom-bom kecil saat dilontarkan. Masalahnya dalam berbagai kondisi, bom itu bisa gagal meledak. Jika nanti terinjak warga sipil, bisa membuat mereka terluka atau bahkan meninggal dunia.

"Jika bom kecil itu menghujam tanah di sudut tertentu dan detonatornya tidak menabrak permukaan atau tidak tepat, maka bomnya tidak meledak, atau juga saat menuju ke permukaan yang sangat lembut. Dan angka tidak meledaknya memang tinggi," cetus Letjen Mark Hertling, mantan komandan militer Amerika Serikat.

Mark juga menjelaskan bom cluster bukan benar-benar bom. "Ini bukan bom. Ini adalah peluru artileri. Mereka ditembakkan seperti peluru artileri biasa dari meriam. Mereka berisi antara 72 dan 88 amunisi kecil seukuran kaleng Coke kecil. Masing-masing bertindak sebagai granat," jelasnya.

Meski risikonya untuk warga sipil sangat tinggi, Mark mengaku memaklumi AS akhirnya memutuskan mengirim bom cluster ke Ukraina. Selain Rusia juga menembakkannya, pihak Ukraina berjanji memanfaatkan bom cluster dengan hati-hati.

"Sejak perang mulai, kita sudah menyediakan peluru artileri presisi. Namun peluru itu sangat mahal dan kita kehabisan. Jadi saya yakin Dephan berpikir bahwa (pengiriman bom cluster) adalah strategi untuk memberikan semacam amunisi artileri yang dibutuhkan Ukraina saat ini, karena mereka berada di pertengahan serangan ofensif," cetus Mark

Simak Video "Momen Mencekam Serangan Drone Rusia Hujani Kota-kota di Ukraina"
[-]
(fyk/rns)

Sentimen: negatif (100%)